Hujan,
Pilu ku tersampaikan padamu.
Kalbu ku di relung hati.
Menyeruak, sesak memutuskan akal budi.
Hujan,
Mengapa kau terus turun?
Terus menghujam ke bumi.
Sakit, bagai ribuan jarum menghujami.
Hujan,
Kau bagai tangisku yg tak tertahankan.
Tangkai bungaku layu.
Tak sesegar biasa mewarnai indahnya bumiku.
Hujan,
Izinkan aku mencium harumnya bunga.
Menyimpannya rapat-rapat.
Tapi ku tak mampu mengusirnya.
Hujan,
Dekaplah aku,
Tak terbendung tangisan,
Bawalah pergi galau jiwaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar