Hatiku berdesir setiap ingat namamu, menyusup dalam hati menjalar keseluruh nadi.
Entah, otak ku yang konslet atau aku yang bodoh? aku tidak bisa menghapus ingatan tentang kamu. Meskipun, aku tau dan sering aku memohon untuk amnesia. tetapi hanya untuk melupakanmu.
sedikit tidak masuk akal, tapi aku akui benar adanya.
setiap malam aku memohon agar kamu baik-baik saja.
setiap malam aku memohon agar malaikat menjagamu.
setiap malam aku memohon agar kau bisa membanggakan keluargamu.
entah, setiap malam aku begitu serakah memohon apapun tentang kamu.tidak untuk diriku.
aku mungkin terlewat terluka, atau memang benar adanya aku terlalu sakit. Ya, benar. aku terlalu sakit kau tinggalkan. tapi aku sadar dan aku tak memohon untuk kamu kembali di sisiku.
Selama ini, aku selalu memutuskan hubunganku terhadap lelaki yang mendampingiku. tapi, aku punya alasan bahkan terlalu kecewa. Yang satu orang tua dan keluarga tak setuju karena kami terlalu berbeda. berikutnya, kasar dan pernah menampar aku, serta kata-kata tajam nan busuk selalu keluar dari mulutnya. pisau perselingkuhan pernah tertancap di dadaku, yang satu lagi, terlalu kanak-kanak, lebih pantas menjadi adik ku daripada seorang pendamping, meski hingga sekarang hubungan kami berteman setelah kami memutuskan status sebelumnya. berikutnya lagi adalah KAMU. Kamu yang aku anggap mati dan ku kubur hidup-hidup dalam hatiku. meski aku tau kamu masih selalu menggangu pikiran dan hatiku.ujung-ujungnya aku hanya menangis mengenang masa indah itu, dan bodohnya, aku tau kamu membohongiku, banyak hal bahkan. tak tumbuh rasa jengkel maupun gusar untukmu.setelah kamu mencampakan aku. bila orang lain tanya tentang kabarmu aku selalu berbohong pula. dan menggagap kamu mati. benar, mati dalam hatiku.aku bagai tanah tandus. mencoba tegar menjalani hidup tanpa kamu. aku tau, betapa berdosanya aku terhadap kamu.
aku pun menjalani hidup yang baru setelah 2 tahun kepergianmu.ditahun berikutnya, aku mencoba membuka hati. Sulit, benar-benar sulit. aku mencoba menerima lelaki yang akan mengisi hariku hingga hari ini. semakin hari semakin keras aku menghapus ingatan tentang kamu, begitu juga hatimu yang tersimpan jauh dilubuk hati terdalam. makin aku simpan rapat-rapat. Namun, aku tak sanggup membuangnya,sama sekali tak tersentuh.
Banyak orang bilang, jangan terlalu cinta. bahkan sakit itu tak terasa. Benar.
Banyak orang bilang, jangan terlalu sedih, bahkan akan lupa bagaimana bahagia. Benar.
Banyak orang bilang, jangan terlalu percaya pada janji manis, bahkan menunggu sesuatu yang kosong!
Damn, semua itu benar adanya.
Hingga detik ini-pun si lelaki itu masih mencintaiku dengan sepenuh hati, bahkan dia berani menggantungkan hidupku padaku. aku merasa tak pantas sama sekali untuk dia, lelaki yang disampingku. selalu ada untuk aku dan semuanya untuk aku. Kenapa aku harus menyisipkan namamu di relung hatiku? bersaing dengan lelakiku? ah memang lucu, bahkan bila aku masih sanggup untuk tertawa, aku akan tertawa sekeras-kerasnya. Sekeras keteguhan hatiku. meruntuhkan segala kesombonganku, semuanya.
Sekali lagi aku melihat rupamu, merindu dan membiru yang aku rasa. kamu masih segar dan sehat. itu rupa yang aku rindukan. selama ini doaku selalu menyertaimu, perlahan-lahan smuanya terkabul apapun yang ku minta dari-NYA. sunggu termulia Bapaku di Surga. Sekali lagi, aku tak berharap kamu kembali.
Malam ini, doaku bukan lah lagi hanya untukmu. Aku ingin melangkah menuju hidupku yang baru bersama lelakiku, yang selalu ada buat aku, mengajarkan aku tersenyum dan bangkit dari kepedihanku.
aku tak mau egois, membuat hatinya tersakiti lagi. sudah cukup lama dia menunggu untuk ku. Dan aku tak mau menyia-sia kan dia. kesepatan denganmu sekali dan berlalu, kini kesempatan lain dan mungkin hanya sekali. tapi bukan denganmu, matahariku menyongsong dengan sambutan mesra dari lelakiku.