Bab 1
Hari ini mungkin detik – detik terakhir hidupku. Aku menjalani hidupku dengan lesu. Sejak aku divonis mengidap penyakit leukemia. Dan hidupku hanya bertahan 6 bulan saja. Sejak saat itu pula teman – teman ku mulai menghilang satu per satu. Ah, entahlah kemanakah hatiku berpaling dariku. Dulu Sechet yang ceria dan optimis berganti menjadi Sechet yang pendiam dan memupuskan segala harapannya.
Hari ini aku berbaring di ranjangku. Melihat sekeliling merekam setiap sudut ruang. Aku bangkit berdiri memulai langkahku pagi ini menuju beranda. Pagi ini tak secerah biasa. Terlihat begitu mendung.
Wahai pagi,
Dimanakah senyumu?
Kemanakah matahari tersembunyi?
Ingin kuraih kau, menyinari diriku
Yang tak berwarna dan gelap.
Kulihat kesibukan Pak Eko dan Mbok Minah, begitu sibuk mengurusi taman. Hem...., ku hela nafas dalam – dalam dan beranjak dari beranda. Menuju ruang itu. Kakiku menuntun ku kesana. Kubuka pintu yang memisahkan kehidupan sehari- hari. Ruang misteri, tak ada seorang pun yang memaskinya, selain aku. Hanya aku yang tahu dan menyimpan kunci pintu itu. Entah berapa lama aku tak bermain dan asik sendiri dalam barang – barang peninggalan papa. Kubuka pintu itu. Udara pengap menyeruak dalam hidungku. Masuk menghampiri lemari tua itu. Ku buka perlahan, pintunya sangat kokoh namun rapuh termakan usia dan waktu.
“Ada barang menarik..” pikirku.
Ku temukan sebuah buku kuno berhias ukiran yang rumit. Oh, cantiknya. Kubawa buku yang berdebu dan tua itu, dan segera ku kunci kembali pintu ruang itu.
“Chet, kamu dari mana sayang?” tanya mama ku saat melihatku tak lagi berada di kamar.
Aq terperanjat mendengar suara yang lemah lembut itu. Segera aq menyembunyikan buku itu dibalik badan ku.
“ Nggak kemana – mana, aku hanya bosan di kamar dan ingin berjalan – jalan saja.” jawab ku dan segera berlalu.
“Nak, kamu nggak sarapan?” tanya mama ku dan aku tak mengubrisnya. Pikiran ku sudah terpenuhi oleh rasa penasaran ku pada buku itu. Aku percepat langkah ku menuju kamar sambil mendekap erat buku itu. Penasaran sekaligus terpesona.
Setibanya di kamar, ku kunci rapat – rapat pintu kamarku. Tak ingin diganggu siapapun. Kuamati dengan seksama buku itu. Semakin terpesona, semakin penasaran. Aku merasa buku itu penuh dengan misteri.
“ Buku ini dikunci, bagaimana cara membukanya?” gumanku.
Aku memutar otak sekian lama tak menemukan jawabannya. Lelah dan kehabisan akal untuk mengetahui cara membuka buku itu. Aku memain-mainkan nya. Ku balik. Ku putar. Ku letakkan. Ku ambil lagi, lalu mataku tertuju pada sebuah lubang berbentuk hati.
Q melihat liontin kalung pemberian papa. Wow, ukurannya sama dengan lubang itu. Mengamatinya, aku terhempas ke masa lalu.
-------------------------------------------------------------------------------------
“Pa, kotak itu isinya apa?” tanyaku.
Kali ini aku berwujud seorang gadis berumur 8 tahun yang rasa ingin tau yang tinggi terhadap semua hal di dunia ini. Seulas senyum riang menghiasi wajahku.
Papa ku hanya tersenyum dan bersimpuh, supaya tingginya sama denganku. Lalu ia pakaikan kalung berleontin hati berukir yang indah pada ku.
“Nanti, berikan ini pada anakmu kelak ya. Ini adalah benda peninggalan keluarga kita turun temurun” Kata papa ku lembut.
“Wah, indah sekali. Terima kasih,pa” Jawab ku riang.
Papa membelaiku lembut dan mengecup keningku dan aku memeluk papa.
-------------------------------------------------------------------------------------
Ku buka mataku.
“Kenapa kenangan itu terasa begitu nyata?” tanya ku dalam hati.
Kutepis kenangan indah itu. Kumasukkan liontinku ke dalam lubang buku itu.
“ Ah, terbuka!” seruku riang.
Lalu mulailah aku menjelajahi selembar demi selembar buku itu. Tatapanku terpaku akan gambaran cepu. Entahlah, ada sesuatu yang ganjil. Aku teringat sesuatu.
Ku temukan sebuah cepu klasik yang memikat hatiku. Aku menimang – nimangnya.
“ Duk duk!”
Aku kaget akan suara itu, cepu itu meluncur dari tangan ku dengan riangnya.
“Prak..”
“fiuh.., untung nggak pecah” gumanku lega.
Aku mengambil tutup dan wadah cepu itu, aku berfikir sejenak.
“Kok terasa ringan, tidak seperti semula yang terasa agak berat? Ah, mungkin perasaan ku saja.”
Ku tepiskan perasaan ku. Tiba – tiba badanku menggigil kedinginan. Suasana terasa berbeda menjadi dingin. Lalau aku segera beranjak dari situ.
-------------------------------------------------------------------------------------
-
“Ah, aku ingat! Cepu itu aku pernah menemukannya” kata ku dalam hati setelah teringat akan kejadian itu. Lalu aku membaca tulisan – tulisan itu.
“jangan buka cepu itu! Berbahaya bagi hidupmu! Cepu itu mengurung iblis yang pernah memporak porandakan keluarga kita. Cepu itu disegel oleh para leluhur. Dan hanya orang terpilih yang dapat membuka cepu itu.”
Ku baca tulisan itu berulang, bulu kuduk ku berdiri dan tak percaya. Tapi.................
-------------------------------------------------------------------------------------
Ku berjalan menuju ke taman. Lalu duduk dikursi dengan nyaman ditemani segelas orange juice yang menyegarkan. Masih teringat tulisan peringatan itu. Memang sejak kejadian terbukanya cepu itu banyak hal aneh. Salah satunya papa ku meninggal secara tak wajar.
Sebelumnya ayah sering terlihat ketakutan dan khawatir. Ayah juga sering terdengar bertengkar entah dengan siapa. Ada bercak darah dilantai, ketika aku dan mama menyusuri bercak darah itu. Kami terperanjat dan tangisan kami membahana setelah menemukan tubuh papa kaku tanpa ada luka sedikit pun disekujur tubuhnya. Kami menyepakati untuk menutupihal tersebut dan menyatakan ayak telah tiada, sudah saatnya dipanggil kembali oleh-Nya.
Setiap malam aku selalu mendoakan papa agar papa tenang di Atas sana.
Dimanapun aku berada, aku merasa selalu diawasi.
Disela – sela detik
Terasa seseorang mengawasi diriku.
Mencarinya sosoknya
Seperti mencari angin....
-------------------------------------------------------------------------------------
Bab 2
“ Dimana ini?” tanyaku.
Ku lihat sekeliling rumah tua tak berpenghuni, udara lembap menyeruak menusuk hidungku. Disini gelap tak adapenerangan, hanya cahaya – cahaya petir yang dapat membuka mataku dalam gelap. Aku melihat bayangan, begitu cepatnya. Rasa takut mengiris mencekam, tapi rasa keingin tahuan ku tak terkalahkan. Ku kejar bayangan itu tapi tak dapat juga.
“Ah...........!!” teriakku.
Ku terjerembab, lalau kutemukan cepu itu di hadapanku tak bertutup. Tiba –tiba aku dicekik dari belakang. Aku meronta sekuat tenaga, tangan itu begitu dingin. Akhirnya, aku terlepas dan menoleh kebelakang, tak ada siapapun. Aku berlari dan terus berlari, aku tak menemukan jalan keluarnya. Kumasuki ruang satu persatu. Ku terpaku pada sebuah lukisan.
“Lukisan papa...” kataku lirih.
Sebuah lukisan dengan sosok yang tampan dengan sayap kelelawar hitam pekat simbol kegelalapan menengadah. Matanya begitu tajam dengan warna merah segar, sesegar darah. Tubuhnya hanya terbalut kain merah semerah matanya dan memeluk lututnya seperti terkurung dan aura merah merekah bercampur dengan hitam melambangkan kekejaman dan dendam.
“ Duk duk duk “
Suara derap langkah yang cepat. Secepat mungkin aku berlari menghindarinya. Tetap saja derap langkah liar itu terdengar semakin jelas. Ku semakin percepat langkahku. Tubuhku terasa dingin dan suasana makin mencekam. Ku temukan sebuah ruangan sepertinya aku mengenal tiap sudut rumah ini, tapi entah rumah siapa, begitu berantakan. Secepat mungkin dan tak berfikir panjang lagi aku masuk ke ruangan itu dan menutupnya. Tapi, seperti ada dorongan kuat dari luar pintu itu.
“Tak kan ku biarkan kau masuk!” teriakku.
Aku bersih keras untuk menutup pintu itu. Aku terus melawan sekuat tenaga.
“ PERGI KAU!!” teriak ku lagi.
Ia terus mendorong pintu itu dan memaksa ku.
“TOLONG!!!!!!!!!!” jeritku.
-------------------------------------------------------------------------------------
“ARRGGGHHHH!!” teriakku.
Ku terbangun dengan sangat-amat-tidak-menyenangkan. Mimpi itu terasa nyata, mengerikan sekali!
“ Tok tok tok” pintu kamarku diketuk.
Aku melompat kaget. Wajahku memucat, keringat ku terasa dingin.
“Kamu nggak apa – apa, sayang?” tanya mama q panik menyelonong masuk ke kamarku.
“Nggak apa,ma. Aku hanya mimpi buruk.” Jawab ku sekaligus lega.
“ayo minum dulu”
Lalu mama menyuguhkan ku segelas air mineral dan aku meneguknya perlahan.
“Tok tok tok” suara pintu kamarku diketuk lagi.
“Masuk!” perintah mama.
Dibukanya pintu itu. Oh ternyata, Mbok Minah membawakan sarapanku.
“Ini non, sarapannya.” Kata Mbok minah sambil meletakkan meja kecil itu diatas ranjangku.
“Makasih.” Kataku dengan seulas senyum.
“sama-sama, non. Permisi”
“Mama tinggal dulu ya, sayang” pamitnya. Mama membelaiku dan mengecup keningku dan melenggang meninggalkanku.
Dengan malas kulahap roti itu dan kuteguk segelas susu. Tenggorokanku terasa pekat setelah meneguk segelas susu tadi, ingin ku raih gelas berikutnya yang berisi air putih. Betapa mengejutkan! Warnanya berubah menjadi merah darah!!. Aku ketakutan, aku mengucek mataku.
“Ah, cuma khayalan saja.” Kataku dan segera kutepis pengelihatan tadi dan kuteguk cepat air itu.
“Tok tok tok”
“Masuk!”
“Hi! Surpise!!”
Ah, betapa senangnya Rika datang bersama Piko, Romi, dan chiyo pacarku.
“Kalian kemana saja sih? Aku kan kangen.” Gerutuku.
“Maaf dech, nih buat kamu” kata Rika dan Romi menyerahkan teddy bear yang besar padaku.
“Wah, Makasih ya...” ucapku riang.
“Iya, sama sama” kata Piko yang sudah mendarat duduk di sebelahku.
“Kamu sudah mandi belom?” tanya Rika.
“Belom, kan baru bangun. Hahahaha.”jawab ku.
“ pantas, dari tadi ada bau bagaimana... “ledek Chiyo.
Rika mengangkat meja sarapanku dan Piko menariku, membimbingku ke kamar mandi.
“ nih, handuknya.” Chiyo melemparkan handuk tepat sasaran, yaitu tepat di muka ku.
“Awas ya.” ledek ku.
Lalu aku langsung menutup pintu dan memulai ritual mandi. Air hangat dari shower merambati dan menguyur seluruh tubuhku. Terasa segar. Dengan busa sabun yang lembut beraroma jeruk membersihkan seluruh tubuhku. Tiba – tiba entah darimana udara dingin menyusup pori – pori kulitku. Terdengar deru nafas yang mengelora, aku mencari sumber suara itu dan semakin lama semakin keras. Badanku semakin mengigil dingin.
“Siapa itu?” suaraku memecah keheningan.
Dengan cepat aku mengeringkan badanku dan berganti pakaian mandi. Segera aku keluar dari kamar mandi. Suasana di kamar pun hening, tak ada siapapun. Ku menoleh cepat dan menangkap sepuah bayangan yang melesat cepat. Kubuka tirai jendela. Tak ada siapapun.
“krek..” pintu kamarku terbuka aku menoleh cepat kaearah itu.
“Eh, udah selesai mandinya. Kok belom ganti sih?” kata Pika.
“Iya bentar.” Jawabku singkat. Perasaan ini tetap tak tenang tapi ku lemparkan seulas senyum pada teman ku.
Piko menutup pintu itu memisahkan aku dan dia. Dengan cepat aku memilih baju dan membelakangi cermin. Aku berbalik. Ku temukan sosok yang mirip dengan objek lukisan dimimpiku. Kepalaku terasa berputar akan mimpi itu dan makluk dihadapanku ini. Suasana terasa mencekam.
Aku melangkah mundur.
Ia hanya menghujamku dengan tatapannya. Diam mencekam.
“Kriet” pintu kamarku dibuka kembali. Aku mengalihkan pandanganku.
“Ayo cepat!” kata Chiyo gemas menungguku sedari tadi. Lalu kembali menatap cermin. Ku termagu, hanya bayanganku disana. Aku melambaikan tangan,begitu juga bayanganku. Ku tepiskan kejadian itu dan langusng menuju ke ruang tamu bersama Chiyo, pacarku. Chiyo dan teman – teman ku lahyang tau bahwa aku menderita leukimia dan mereka tak meninggalkanku. Mereka terus memberikan ku cinta padaku.
“Eh, kalian.. “ kata – kata ku terputus.
“Udah, kita dapat ijin sama mama mu kok.” Potong Chiyo lembut sambil membelai ku.
“Ayo berangkat!” seru Rosi dengan semangat.
“Ayo!” ujarku tak kalah semangat.
Kamipun berangkat menuju pameran kesenian.
-------------------------------------------------------------------------------------
Tak terasa petang menjelang. Kami tetap asyik disana dan berpencar mencari barang – barang yang kami sukai. Aku sendirian disini. Berbagai pernak – pernik lucu disini. Aku menikmati setiap situasi yang ada. Sudah lama aku tak melihat kerlap kerlip lampu yang cantik serta keramaian.
“Yang ini saja,pak” kataku sambil menyerahkan gelang kayu yang lucu.
“Ini aja non? Ada yang lain?” tanya bapak penjual.
“iya”
Lalu ia memberikan bungkusan itu dan membayarnya. Aku kembali menyusuri dan menikmati pasar seni. Meski situasi ramai. Entah, firasatku mengatakan bahwa aku sedang diawasi. Aku menyapu seluruh sudut tempat itu dan bergegeas menuju tempat yang lain. Tetap saja perasaanku tak tenang ,meski aku berusaha menepisnya malah semakin kuat.
Aku kembali ke ruangan pameran lukisan tadi. Semakin kental rasa itu dan kembali mengamati sekelilingku. Aku terperanjat dan pucat. Aku menemukannya. Sosok itu dengan penampilan lain. Matanya hitam pekat dan tajam, tak merah seperti di mimpiku. Misterius. Ia tak punya sayap kelelawar, ia berwujud manusia! Sekali lagi, ia tak hanya berbalut kain merahnya, ia berpakaian layaknya manusia. Dan satu lagi ia tetap menawan dengan aura nya. Rasa takut sencekikku, tak mampu berkata-kata. Aku berlari menuju pintu keluar, tapitangannya yang dingin dan kuat mencegahku, rasa takut mengerogoti hingga aku terkulai lemas hampir terjatuh, ia menopangku dengan sigap. Mata kami bertemu, dengan sekali ketukan tangannya.
“Tik.”
Badanku terasa lemas dan semuanya menjadi gelap.
------------------------------------------------------------------------------------
Bab 3 ( sisi iblis )
“Akhirnya ku dapatkan engkau” kataku hampa dan menghilang. Seulas senyum kemenangan terukir diwajahku yang kaku dan pucat. Aku mengendong seorang gadis mungil yang terlelap. Wajahnya cantik dan polos. Dengan ringan aku terbang menuju tempatku. Tempat yang gelap dan tak ada yang dapat menemukannya. Dunia yang gelap, kekuatan gaib yang kental terasa. Memasuki guaku yang tak lain rumahku. Sudah lama aku tinggalkan. Wujudku kembali seperti semua. Terasa aneh bila wujud ku berlama – lama berpakaian layaknya manusia. Tak terbiasa. Mataku kembali merah merekah. Dibalik senyumku tersimpan taring tajam yang menonjol. Semakin terlihat diriku yang penuh kekejaman dan bengis. Ku baringkan gadis itu dan meninggalkannya.
Tak lama gadis itu terbangun.
“ugh.. pusing sekali, dimana aku?“ katanya lirih.
Kepalanya terasa pusing. Pandangannya kabur dengan lemas ia berusaha turun dari tempatnya. Berjalan sempoyongan, mengikuti kaki nya menuntunnya. Ia tiba disebuah ruangan gua itu. Hanya ada penerangan lilin – lilin. Samar – samar ia mendengar suara itu, begitu juga suara nafas yang menderu. Langkahnya mencari – cari sumber suara itu. Semakin lama suara itu tak terdengar lagi. Langkahnya terhenti ia memandang sekeliling.Betapa terkejutnya aku melihatnya , begitu juga dia saat seperti ini. Aku sedang melahap makan malam ku. Menghisap darah segar seorang gadis lainnya. Aq menatapnya tajam. Ia melangkah mundur dan ku menghempas mayat itu. Ia memucat ketakutan dan berlari. Aku segera mengejarnya. Ku remas bahunya dan menghempaskannya didinding, tak kan ku biarkan ia berlari jauh keluar dari sini. Ku hampiri dia yang mengerang kesakitan, ku tatap matanya lekat – lekat. Seakan aku ingin memangsanya. Ku lepaskan gadis itu dan beranjak dari hadapannya.
Kurasakan tangan mungil itu menggengam tanganku, membuatku berbalik berhadapan dengannya.
“Siapa kamu sebenarnya?” tanyanya lirih.
Aku ingin menjawabnya, tapi kutepiskan tangannya. Ia hanya menatapku.
-------------------------------------------------------------------------------------
Aku duduk dan termenung. Entah setiap kali aku memangsa manusia untuk kuteguk darahnya agar aku bertahan hidup dan memulihkan tenagaku. Tetapi, ketika aku bertemu dengannya rasa dahaga ku hilang menguap begitu saja dan jantung ini berdegup kencang.
“AHHHHHHHHH!!!!”
Terdengar suara teriakan gadis itu menyambar bagai petir ditelingaku. Dengan cepat kakiku menarikku menuju sumber suara, teriakan itu makin keras. Aku menghentikan langkahku didepan ruangan yang bagi manusia sangat mengerikan. Penuh dengan tengkorak dan tulang korbanku. Langsung aku mendapatinya menangis dan membawanya keluar dari situ. Setelah berjalan cukup jauh, gadis itu masih terisak memelukku erat. Jantungku berdegup kencang sekali.
Sekarang kami berada diluar, ku ajak dia terbang menuju suatu tempat, agar ia tak menangis lagi.
Air matamu
Seperti sebilah pisau,
Menyatyat – sayat hatiku
Kumohon berikan senyumu
Hanya padaku.
Jangan lah takut akan ku.
Teruslah peluk aku
Tuk melepas rasa ini.
Pemandangan malam di duniaku berbeda, bulan kali ini tak menyembunyikan sinarnya, ku dudukan gadis itu diatas batu besar dan aku duduk disampinya.
Menikmati lukisan agung,
Awan enggan menutupi bintang
Bulan menyinari tubuh ini
Tak sekelam kelabu lagi
Ia terus memandangiku dan jantungku mungkin hampir sama seperti gunung yang akan meletus. Aku jadi salah tingkah.
“ Kenapa kau tak memangsaku?” tanyanya memecah keheningan.
Lagi – lagi aku hanya diam menatap langit. Senyap terasa.
“ Tolong jawab aku” katanya lirih.
Hatiku jadi tak menentu. Ia memandangiku lekat – lekat.
“ Kenapa kau tak memangsaku? Siapa kau sebenarnya?” tanya nya lagi tak sabar. Aku hanya menghela nafas.
“ Ayo jawab aku.” Rengeknya dan menarik lenganku.
Emosiku tak lagi terkontrol. Aku menatapnya tajam. Aku melihatnya berkaca – kaca. Ku kepalkan tanganku keras. Lalu aq terbang secepat kilat. Pikiranku tak menentu dan kembali kesana dengan kecepatan tinggi. Entah mengapa emosi ku meluap. Aku menghempaskan tubuhku padanya menatapnya. Merekam setiap detil wajahnya. Kudapati ia menangis. Emosiku semakin meluap. Aku mencengkarm ke dua lengannya.
Ingin kumiliki
Merindunya
Tetapi,
Kami bagai api dan air
Takkan pernah bersatu.
Kuusap airmatanya.
“ Tolong jawab aku” dia memohon.
“Kamu akan tahu dengan sendirinya semua pertanyaanmu” akhirnya aku meninggalkan tanda tanya besar dapa gadis itu.
“ Sekarang tidurlah.”perintahku.
Dalam satu cetikan menghantarnya pada tidur yang lelap.
-------------------------------------------------------------------------------------
Bab 4
Ku buka mataku perlahan. Sinar matahari pagi menyusup dari jendela kamarku. Samar – samar kulihat wajah mamaku dan menoleh ke arah lain. Kulihat Chiyo, wajahnya sangat khawatir sekaligus senang.
“ Sayang, kamu nggak apa – apa?” tanya mamaku panik dan membantuku duduk.
“Maafin aku, ninggalin kamu sendirian” sesal Chiyo dan memeluk ku.
“Bukan salah Chiyo, aku yang keasikan jadi nggak nyadar aku jalan sendirian.” Jelasku.
“tok tok tok”
“masuk!” perintah mama.
“Non, ayo makan dulu. permisi” kata bibi dan meletakkannya diatas ranjangku lalu pamit.
“Mama suapin yah” tawar amamku.
“Enggak usah tante, biar saya saja.” Tawar Chiyo.
“ Ya sudah, mama keluar sebentar ambil obatmu ya. Makan yang banyak.” Kata mama.
Aku hanya mengganguk.
“Chiyo, tante keluar dulu ya” pamit mama pada Chiyo. Chiyo mengangguk sopan.
“Ayo buka mulutnya, aaaa....” kata Chiyo sambil menyuapiku dan aku makan dengan lahapnya. Badanku masih terasa lemas.
Dibalik kemesraan itu ada seseorang yang tersayat hatinya. Sedari tadi mengamati mereka berdua.
-------------------------------------------------------------------------------------
Cuaca hari ini tak begitu ceria, bahkan hari ini hujan deras diikuti kilat dan petir. Berharap malam ini ada yang mau menemaniku. Dalam cahaya kilat, aku menangkap bayangan seseorang, dengan perlahan aku melangkah dan melihat siapakah gerangan.
Hampir saja aku memekik, ia datang kembali. Badannya basah kuyup. Entah ada keberanian dari mana menyusup pikiranku, ku ajak ia segera masuk.
“Tunggu aku!” perintahku.
Aku memasuki kamar mandi dan segera mengambil handuk bergegas menghampirinya kembali.
“Duduklah, ku bantu mengeringkan tubuhmu”
Kuusap wajahnya lembut dengan handukku. Ia mengeram marah, melawan.
“Tenang lah, aku nggak akan menyakitimu, malah mungkin kamu yang akan menyakitiku.”
Ku ukir seulas senyum diwajahku dan tetap melakukannya. Ia terdiam tak lagi marah. Ku usap punggungnya degan hati – hati, aka sayapnya yang terlipat rapi disana. Setelah selesai Ia hanya mencetikkan jarinya dan dengan seketika tubuhnya kering kembali.
“Ngapain susah payah aku membantunya mengeringkan tubuhnya” batinku.
“Terima kasih, kau bersusah payah dan peduli padaku” katanya seakan-akan membaca pikiranku.
Ia berjalan menghampiriku, aku mundur selangkah demi selangkah, hingga tak dapat lagi karena kembali melenyapkan langkahku pada dinding yang terasa dingin menggelitik punggungku. Aku begitu dekat dengannya. Kurasakan ketakutan menjalar, kupejamkan mataku. Aku merasakan kelembutan tangannya mengusap wajahku dengan perlahan, kubuka mataku dan memandangnya.
“Kamu siapa? Mengapa kau selalu ada dimanapun aku berada? Apa aku punya salah padamu?” tanyaku lembut
“Tidak ada, dan aku bukan siapa – siapa” jawabnya datar dan berpaling dariku.
Ia berjalan menuju beranda. Hatiku berkata ia akan pergi. Entah asa dorongan apa yang membuatku berlari dan memeluknya, mencegahnya pergi. Ia berpaling menatapku.wajah tanpa ekspresi itu menatapku dalam – dalam. Aku tersadar dengan apa yang aku perbuat.
“Maafkan aku telah lancang, maafkan aku” kataku lirih dan tertunduk melangkah mundur.
“DEBUG”
Ia menyerangku hingga terjatuh, ia diatas ku mencengkram tanganku, mata ku terpejam dan ketakutan. Lagi – lagi ia membelaiku. Tangannya yang kekar dan kuat itu mencengkram kuat.pikirku, aku akan dimangsanya.
“Kenapakau ketakutan padaku?”
“Apa aku begitu menakutkan bagimu?” mulai terlihat gusar.
“Maaf”
“Aku mengerti” katanya dan melepaskan aku. Kulihat ia benar benar akan pergi. Aku terduduk memeluk lututku menagis. Ku benamkan wajahku.
“Mengapa kau menangis?” tanyanya berlutut dan mengangkat wajahku.
“Kau kesepian?” tanyanya lagi, mengusap airmataku. Aku merasakan dingin dan kakunya tanggan itu. Aku hanya mengangguk.
“Banyak orang menyayangimu, tak seperti aku.”katanya.
“Sekarang tidurlah”
Saat itu juga mataku terasa berat dan terlelap.
-------------------------------------------------------------------------------------
Pagi ini begitu cerah tak seperti kemarin. Aku mengerjapkan mataku. Silau karena cahaya matahari yang menembus tirai. Sejenak aku berfikir, 3 bulan lagi aku akan berusia 19tahun dan itu artinya waktuku akan cepat berlalu. Aku berdoa.
“Tuhan, Engkau Maha Pemurah dan Pengasih. Saya tahu sebentar lagi saya akan berada disisiMU. Tapi kumohon, berikan saya hidup hingga genap usiaku. Hanya itu saja yang aku minta sebagai hadiah terakhir dariMu untukku. Terima kasih atas semua yang kau berikan padaku. Amin.”
Setelah berdoa, aku mendapati makluk itu menatapku.
“Ikut aku!” perintahnya.
Aku bangkit berdiri dan masih mengenakan piyama.aku bertanya-tanya, akan dibawa kamana aku.
“Jangan bertanya, kita tak kan punya banyak waktu.”
Aku terperanjat kaget, dia tau apa yang aku pikirkan. Aku mendekat padanya dan memejamkan mataku.
-------------------------------------------------------------------------------------
Bab 5
“Buka matamu, kita sudah sampai” perintahnya.
Ia berjalan mendahuluiku, tempat ini begitu seram denagn obor – obor sebagai penerangannya, aku takut dan tak ingin jauh – jauh darinya. Ia membuka sebuah pintu kayu dan aku ikut memasuki ruangan itu, kulihat ia mengibaskan tangannya dan pintu tertutup.
“Kemarilah, aku ingin menunjukan sesuatu padamu.”
Ia membuka penutup kain merah yang besar. Sebuah balok es besar, didalamnya terdapat seorang bidadari cantik. Kain putih membalut tubuhnya, sayap putih yang indah. Ia seperti terlelap.
“ini kekasihku” katanya memecah keheningan.
“benarkah?” tanyaku.
Ia hanya mengagguk, matanya tersirat kepedihan.. disentuhnya balok es itu. Seakan ia ingen memeluk sang bidadari. Kurasa ia begitu merindukanya.
“Apakah kau merindukannya? Apa ia tertidur?”
“Iya. Tapi dia bukan tertidur, ia telah tiada.”
Kutatap sorot matanya, rasa marah dan dendam terpancar. Lalu ia menarikku keluar dari situ. Kasar.
“Lepaskan aku! Sakit!” rontaku.
Ia menoleh kearahku tajam sekali. Rasa benci yang mengelora. Aku terus meronta kesakitan. Ia tetap menyeretku menuju ruang yang lain. Ia melemparku kasar, aku kesakitan, sangat sakit bahkan. Ia menghampiriku, aku meringis kesakitan.
“ Kenapa kau marah padaku?” tanya ku hampir menangis.
“Karena leluhur keluargamu lah yang membuat kekasihku meninggal!!!” Iblis itu marah dan mencekik ku.
“Aaaaah......Sakit.. Lepaskan Aku...” pintaku pelan dan butiran airmataku tak dapat kubendung lagi. Suasana kian mencekam.
Sorot matanya mulai melembut, merenggangkan tangannya di leherku dan ku gunakan kesempatan itu untuk melarikan diri, tapi dengan sigap ia menarikku, kami beradu tatpa. Sorot mata kejam itu muncul kembali. Aku merontadan berhasil...
Aku berlari sekuat tenaga meski aku tak tau jalan keluarnya. Cahaya remang – remang manghalangi pandanganku. Ia menggapaiku dan mendapatkan bajuku, ia merobeknya. Aku tak peduli, terus berlari. Dengan ganas nya ia mengejarku. Aku masuk ke salah satu ruangan dan berusaha menutup pintu itu tapi ia terlalu kuat. Aku terlempar, sekali lagi aku menjerit kesakitan sekaligus kelelahkan. Ia menutup pintu itu. Cahaya obor semakin kecil semakin gelap. Semakin mencekam dan terancam.aku berusaha menjauh. Tapi tertahan oleh dinding. Ia menahan dan mencengkram kuat kedua tangan ku dan merobek bagian depan bajuku.
“Lepaskan aku...”
“Apakah kau benar – benar keturunan ke 1363?” tanyanya garang.
“Aku tak tahu..”
“Aaarrgghhh....” Ia menghempaskan aku.
Keringat dingin membasahi tubuhku yang terbaring telungkup. Ia ia mendapatiku tapi aku tak bisa melawannya lagi. Terlalu lelah, kemudia ia mengusap punggungku lembut.
“Kenapa kau yang mempunyai tanda itu?”tanyanya.
“Tanda apa?”
“Tanda ini dipunggungmu.”dia menyentuh tanda lahirku di punggungku lembut. Aku merasakan hembusan nafas nya yang bergelora. Ia mengecup tanda lahirku.
“Itu tanda lahirku” jawabku lirih. Ia mulai geram kembali.
“kenapa harus kamu?! Kenapa!!” teriaknya lalu berlari meninggalkanku yang kelelahan melawannya. Aku terbaring lelah dan berusaha bangkit, aku berdiri perlahan dan berjalan perlahan, kepalaku sangat pening, mataku berkunang. Samar- samar aku melihat sosok seseorang tapi tak tahu siap itu. Aku terjatuh dan tak sadarkan diri.
-------------------------------------------------------------------------------------
Kubuka mataku, auww... badanku terasa sakit. Siksaan itu terasa nyata. Kulihat bajuku tetap utuh dan basah karena keringat. Lelah sekali.
Terhuyung – huyung aku berjalan. Badanku semakin lemah. Kepalaku pusing dan aku terjatuh.
-------------------------------------------------------------------------------------
Bab 6 ( sisi iblis )
Kerinduan hati menusuk jiwa
Mencarinya diseladetik dan menit
Juga disetiap jam
Untuk mencarimu....
Langit ini tak pernah pagi. Hanya malam menemani hari – hariku. Aku terpaku mengingat kejadian itu.
Mengapa rasa cinta itu ada?
Mengapa rasa benci itu ada?
Dan mengapa saat ini keduanya mewarnai hidupku
Sejak hari itu?
Aku diciptakan kegelapan
Mengapa aku merasakan getar cinta?
Menyebalkan!
Aku begitu membenci keluarganya dan harus membunuh keturunan ke 1363, yaitu gadis itu. Tapi ia memiliki tanda itu yang berarti dia adalah titisan dari bidadariku. SIAL!!
Keturunan ke 1363 adalah kunci kebinasaan keluarga itu. Bilaaku meneguk darahnya maka aku akan memiliki kekuatan yang tak tertandingi. Tapi bila aku membunuh gadis itu. Aku tak kan bisa memulihkan bidadariku. Sekali lagi, SIAL!!!
-------------------------------------------------------------------------------------
Seorang calon bidadari yang akan menjadi seorang bidadari sejati harus menebarkan kasih sayang, kedamaian dan cinta. Di dunia yang lain, seorang calon iblis yang akan menjadi seorang iblis sejati harus menggangu tugas calon bidadari tersebut dan menyebarkan segala yang terbalik dari tugas calon bidadari agar ia lulus menjadi iblis.
Aku selalu membuntutinya saat dibumi dan menggagalkan semua rencananya. Disaat itu pula aku merasakan getar yang aneh. Dan bagiku itu sangat menggangu.
“Apakah ia merasakan getaran yang sama?” pikirku.
Bunyi germisik dedaunan mengusik kesunyianku. Sosok gadis dengan kedua sayapnya yang putih menghampiriku. Aku terpaku melihatnya.
“Mengapa kau memasuki wilayahku? Apa kau tak takut?” aku bangkit dan mendapatinya mundur selangkah demi selangkah setelah melihat sosok ku. Akhirnya langkahnya terhenti terhalang dinding. Aku mencengkram bahunya. Ia tampak sedikit ketakutan. Kuhirup menyusuri aroma tubuhnya yang menyeruak dihidungku. Hemmm..... begitu lembut dan wanginya.
“ Apa kau tak takut padaku?” tanyaku sekali lagi. Tetap menikmati aroma tubuhnya.
“Tidak!” jawabnya tegas disela – sela ketakutannya.
“Aku malah ingin membunuhmu!” serunya. Kulihat belati yang terjatuh di tanah. Kulepaskan dia. Mundur beberapa langkah.
Rasa hancur hati berkeping,
Seperti belahan cermin
Meraihnya hingga berdarah
Tak kan pernah bisa jadi utuh...
“Bunuh aku sekarang!” perintahku. Ia mengambil belatinya.
“Ternyata kau.. Tak sekedar menjadi penganggu!, tapi kau.......” si bidadari terus mendekatiku perlahan. Aku terpejamdan pasrah dengan apa yang akan ia lakukan dengan belatinya.
“ Srak!!” ia membenamkan wajahnya ke dadaku dan memelukku.
“ Kau mencuri hatiku” lanjutnya lirih. Membuang belatinya.
Aku mengangkat wajahnya dan membelainya lembut, memberinya seulas senyum di wajah kaku ku. Ku tepikan butiran air matanya yang meluncur membasahi pipinya yang lembut dan mendekatkan wajahku padanya, semakin dekat, semakin dekat dan menciumnya......
Seketika itu tubuhnya lemas. Banyak guntur yang menyambar –nyambar dengan liarnya. Angin menjadi ribut dan bertiup makin kencang. Dewa pun datang. Ia mencengkram lengan bidadariku dan aku ditahan oleh prajuritnya.
“Kau akan kekal abadi wahai iblis!” seru dewa itu padaku.
“Tetapi kau, akan kubuang jiwa mu kebumi karena kelalaianmu!” seru dewa itu pada bidadari. Anginpun semakinribut.
“Panglima prajurit akan menemanimu menjalani hukuman di Bumi.” tambah Sang dewa.
“Biar aku saja yang kau buang, wahai dewa.” Pintaku.
“Tidak! Kalian bersaing dan kau terlah memenangkannya, membuatnya jatuh cinbta padamu dan itu dilarang! Sebagai hukumannya jiwanya harus dibuang di Bumi!”
Bidadariku tampak begitu lemah.
“AHHH!!!” teriakan bidadariku menyayat hatiku. Rasa ingin membunuhku bergejolak dalam dada. Aku bertarung dengan prajurit – prajurit yang menahanku terpelanting. Dewa mengarahkan tongkatnya kearahku dan sebuah kekuatan dahsyat menghantamku jauh ke gelapan dan menghilang membawa jiwa bidadari ku pergi. Aku sendiri terkurung bersama kegelapanku.
-------------------------------------------------------------------------------------
Bab 7
“Ah, silaunya matahari pagi ini” itulah kata – kata pertama pagi ini.
“Lho, kenapa aku tidur dilantai?” tanyaku dalam hati. Aku beranjak menuju jendela kamar. Kusibakkan tirai, ingin menikmati pemandangan pagi. Kusibakkan tirai. Ia muncul lagi, aku mundur selangakh demi selangkah, aku berlari dan ia mendekatiku. Ku lempar bantal – bantalku. Ia menangkisnya gesit selalu lolos dari seranganku.
“Bruk”
Ia menimpaku. Diatas tubuhku, memandangiku lekat.
“Ikutlah denganku.”
“Aku tak mau!.” Lalu ia pun menghilang.
“Tok Tok Tok” Rika masuk dengan riangnya.
“Hey, ngapain kamu tidur dilantai?” sapa nya.
“Oh, aku terjatuh.”
“Keliatannya kau sedang tak sehat. Muka mu pucat sekali?” Rika kawatir denganku.
“Aku tak apa. Tumben, kamu datang sepagi ini? Enggak ada kelas?”
“Iya, aku mau crita sesuatu padamu.”katanya riang. Akupun mengatur posisi duduk ku di atas ranjang.
“Aku udah punya pacar.”katanya sambil tersipu malu.
“Wow... crita in dong” rasa penasaranku mulai mengelitik.
Lalu ceritapun dimulai. Rika sedang jatuh cinta pada seorang pemuda yang dia temui di pameran lukisan waktu itu. Namanya Cynn. Kulit putih ,tinggi, kekar, sorot matanya misterius, dan pendiam, lebih terkesan dingin. Memang aku tau tipe cowo nya Rika. Cynn benar – benar tipe cowo nya. Sering jalan bareng. Cynn benar – benar memikat hati Rika. Tak bisa dipercaya. Rika orang yang pintar dan terkesan tertutup. Dia jarang membuka kesempatan pada semua orang untuk dapat dekat dengan nya. Kami bertiga aku, Romi, dan Chiyo adalah orang yang beruntung dapat menjalin persahabatan. Cynn ternyata yang tak lain adalah teman masa kecil Rika. Ternyata mereka udah jadian 2bulan lalu. Sebagai sahabat pun aku turut senang. Waktu telah bergulir cukup cepat. Malampun tiba. Rika pun pamit karena dia akan berkencan malam ini.
“ eh, mau malem nich. Aku pulang dulu ya.” Pamit Rika.
“ok, Good luck buat kencannya ya. Jangan lupa kenalin”pesan ku.
“sipp”
-------------------------------------------------------------------------------------
Aku berada di sebuah rumah yang besar. Aku menyusuri setiap ruang. Tak ada penerangan hanya cahaya bulan yang masuk melalui jendela. Aku mendengar suara. Seperti suara seorang gadis. Aku penasaran dan mencari sumber suara itu. Kali ini terdengar samar suara seorang pria. Suara itu sangan familiar di telingaku. Ada sesuatu yang mengganjal dan membuat detak jantungku semakin keras. Langkahku terhenti pada pintu ruanagn yang besar. Pintu itu sedikit terbuka. Aku mengintip dengan perlahan. Tampak sepasang kekasih sedang bercumbu. Begitu mesra di depan perapian. Lelaki itu menyibakkan rambut indah si gadis. Mulai menciumi leher nya. Aku segera berbalik dan mengendap – endap tak ingin menyaksikan kejadian itu.
“AAARRGGGHHH..!!” jerit gadis itu kesakitan..
Pintu itu terbuka lebar dengan sendirinya. Aku menyaksikan mata merah yang tajam itu.. Lelaki itu menghisap darah gadis itu dengan nikmatnya. Aku berdiri terpaku. Tubuh gadis itu terkulai aku menatap lelaki itu, dia menyeringai dengan taringnya yang tajam berbalut busana hitam. Darah segar mengalir dari bibirnya, taklain dan tak salah lagi itu adalah sosok manusia dari iblis itu. Tubuh si gadis terkulai tak bernyawa. Semakin mengigil tubuhku, aku menatap wajahnya. Itu adalah... RIKA!!!!!!
Iblis itu mengusap dan menjilat i nikmatnya setiap tetes darah Rika dengan jemarinya. Dia menghampiriku dengan anggunnya. Aku membeku dalam sorot matanya. Dengan lembut ia memeluk dan menyibakkan rambutku. Kurasakan deru nafasnya di leherku. Angin dingin berhembus menyusup pori – pori ku membuatku semakain terpaku. Kurasakan taringnya menusuk leher ku.
“AAAAAAARRRRRGGGHHH....!!!!”
-------------------------------------------------------------------------------------
Aku terbangun dengan mata terbuka, dan terbelalak melihat iblis itu diatas ku. Mengengam erat tanganku. Sekujur tubuhku basah karena keringat dingin.
“ Selamat pagi manis.” Sapanya dengan seringai yang mengerikan.
“ Mau apa kamu. Lepasin aku!” bentakku. Menatapnya tak kalah tajam. Ia mendekatkan wajahnya, menciumi aroma tubuhku. Dan tertawa.
“ Manis sekali... hem... pasti lezatnya darahmu dibanding teman yang barusan masuk dalam mimpimu.” Bisiknya. Dia menciumi kelopak mataku turun ke pipi dan mengendus endus leherku. Aku berusaha melawan. Tapi, dia lebih kuat dibanding aku. Tangannya semakin mencengkram kuat tanganku.
“ Marah - marah di pagi hari itu sangat tidak baik, sayang” bisiknya lagi. Kali ini dia menatapku. Aku terpaku. Aku tak kuasa melawan pesona nya. Tangan yang lain membelai pipiku.
“ Lembutnya kulit ini. Tapi sayang, kau harus ku bunuh untuk memulihkan kekuatanku.”
Mulutku membisu dan akhirnya menangis. Dia tertawa pelan.
“ Kamu ketakutan ya? Sangat cantik bila menangis.” Ejeknya. Dia menjilati air mataku.
“ Pergi kau dari hidupku!! Aku akan mencari cara untuk membunuhmu!!” usirku dan dia hanya tertawa.
“Aku tak mau lagi melihatmu, PERGI!!” teriakku sambil memejamkan mata. Hanya hembusan angin dingin menerpa lembut tubuhku. Aku terisak. Entah mengapa, hati ini teriris sedih.
-------------------------------------------------------------------------------------
Aku akhirnya tahu. Bahwa panglima prajurit penjaga pintu perbatasan dikirim ke bumi untuk menjaganya. Leluhurnya yang mengurungku dalam cepu itu adalah sang panglima prajurit yang saat itu menjadi sosok papa dari gadis titisan bidadariku. Aku selalu mengamatinya, kemana pun dia pergi. Lalu aq mencari tempat tinggalnya.
Kulihat sebuah rumah besar dengan taman yang indah. Pemandangan yang harmonis,cukup melukai mataku untuk seorang iblis. Aku bersembunyi di atas pohon yang rindang mengamati gadis itu. Sangat cantik, rambut panjangnya dimainkan oleh angin. Daun – daun mengodaku dengan suara gemersik nya. Dia menoleh dan menatapku. dia terperanjat saat melihat jelas sosok ku. Hampir saja dia memekik ketakutan. Aku segera turun menutup mulutnya dengan sigap.
“Ssssttt... Jangan takut” bisiku. Aku melepaskannya dan tersenyum.
“Kamu siapa?” dia bertanya.
“Aku iblis, apa kau tak takut dengan sosok ku?”
“Kau mirip objek lukisan papa. Kata papa aku harus menjahuimu. Kalau tidak aku akan kau mangsa.”
“Tidak, aku tidak akan melukaimu. Aku akan melindungimu.”
“Aku tak percaya”
“Bagaimana caranya supaya aku dapat membuatmu percaya padaku?”
“AYA..!!” suara seorang laki – laki.
“Itu papa ku. Kau kembali lah kesini nanti malam. Papaku tak ada di rumah. Aku menunggumu. Cepat pergi. Paapku tak menyukai sosokmu.” Pinta nya agak aku tak ketahuan oleh papa nya. Lalu ia masuk kedalam rumah menemui papanya. Aku emngamati sosok laki – laki itu dari kejauhan. Dan ternyata benar itu adalah sosok amnusia dari sang panglima itu. Diriku menjadi geram.
Malam hari sesuai janji aku menunggunya di pohon itu.dia pun menungguku. Menyambutku dengan seulas senyum.
“Kau benar – benar datang.” Sambutnya dengan seulas senyum.
“Kau ingin aku bagaimana lagi supaya kau percaya padaku?” tanyaku.
“Entahlah, tapi hatiku berkata. Aku percaya kepadamu. Di rumah aku sendirian dan kesepian. Aku tak punya adik.”
“Aku akan menemanimu.”
Dia menghabiskan malam itu dengan tertawa dan tersenyum. Canda dan tawanya. Sesekali aku menjahilinya. Bulan pun menjadi saksi atas pertemuanku dengannya.
Setiap hari saat papanya tak ada disampingnya aku menemuinya. Menemani dan melindunginya saat ada bahaya yang datang. Manusia lain tak dapat melihatku. Hanya dia yang bisa melihatku ( papanya juga ). Perasaan yang lalu tumbuh lagi. Ingin terus selalu bersamanya tanpa sembunyi – sembunyi. Kami melalui hari –hari dan tahun demi tahun yang indah.
Suatu hari, aku mengamatinya dari kejauhan, berlindung di pohon yang rindang. Mengamatinya. Aku memainkan dahan – dahan pohon. Dia menedengar suara gemersik. Dia menghampiriku dengan senyumnya yang menawan.
“ Aku merindukanmu..” katanya. Akupun turun dari pohon. Dan membelainya. Ia memelukku.
“Aku juga. Tapi sungguh kau tak takut padaku? Padahal kau tau tugasmu adalah membunuhku.” Aku masih mendekapnya. Wangi harum tubuhnya masih sama.
“Aku tau tapi aku tak peduli.” Semakin erat pelukannya. Rasa rindunya tak terbendung lagi.
Tiba – tiba...
“ HEI... ENYAHLAH KAU IBLIS!!!” seruan itu datang dari seseorang. Kami pun menoleh. Sang panglima.
“ Jauhi Aya! Aya, cepat jauhi dia!” perintahnya.
“Aku tak mau. Aku.. Aku mencintainya” Semakin erat ia mendekapku. Suasana makin geram. Angin pun yang semula tenang menjadi ribut. Sang panglima akhirnya geram. Kami pun bertarung. Kekuatan sang panglima tak dapat aku tandingi. Aku pun kalah. Sayapku terluka. Aku terkurung dalam cepu.
-------------------------------------------------------------------------------------
Bab 9
Hari ini aku akan bertemu dengan Rika dan pacar barunya. Segera aku menyiapkan diri dan pergi menuju pasar kesenian. Selama didalam mobil yang melaju menuju tempat kami bertemu, aku selalu gelisah.
Sesampainya aku disana. Aku menyusuri pasar kesenian yang tampak lenggang dengan perasaan waspada.
“Hey...” Sapa Rika. Aku terlonjak kaget.
“Aduh, kamu mengagetkan ku. Untung jantungku ga copot.”
“Ah, biasa aja kali, non. Kamu kok kayak ketakutan gitu?”
“Enggak kok. Hehehe.”
Kami pun menunggu Cynn. Detik dan menit terlewati dan aku semakin gelisah. Lalu Rika beranjak sebentar untuk membeli minuman. Lalu ada seorang anak kecil menghampiriku membawa setangkai mawar merah.
“Ini untuk nona.” Gadis kecil itu memberikan aku mawar and selembar surat kecil dan berlari. Aku segera membuka surat itu dan membacanya. Tulisan merah.
Bagaimana? Indahkan?
Aku mewarnainya dengan darah orang yang kau sayangi.
Aku menjadi semakin ketakutan, siapa yang mengirimkan ini. Apakah iblis itu? Aku mengamati sekelilingku dengan seksama. Rika juga tak kunjung kembali. Aku terlonjak kaget.
“ Terr.. Terr.. “ Suara handphone ku berbunyi. Ada SMS dari Rika.
FROM: Rika cute ^^
TO : Sechet
Sent : October 19th, 17:30
Chet, aku ada di ruang pameran.susul aku kemari ya. :D
Cynn sudah disini.
FROM: Sechet
TO : Rika cute ^^
Sent : October 19th, 17:32
OK.
Segera aku beranjak menuju ruang pameran. Setiap langkah aku seperti merasakan kehadirannya. Bahkan hingga aku masuk ke ruang pameran perasaan itu semakin mengental. Aku menyusuri dan mencari – cari Rika. Ruangan ini begitu sepi. Hanya ada beberapa orang. Aku terus mencari Rika. Di ruang pameran lain. Aku menyibakkan tirai pintu. Rika bersama seorang pemuda. Berbadan tegap dan kulit putih yang pucat berbalut kemeja hitam. Mereka sedang berpelukan. Aku mundur perlahan dan berbalik tapi tiba – tiba lelaki itu menghalangiku. Aku mencium bau darah. Aku melihat wajah lelaki itu, menyeringai. Bibirnya merah merekah sedikit ternoda darah. Aku mengenali seringai itu. Iblis itu. Aku berbalik dan melihat Rika tergeletak di tengah ruangan itu, sebilah belati menancap di perutnya. Lantai bersimbah darah. Kepalaku terasa berat mencerna semua teka – teki ini.
“ Kau sudah menerima mawar itu kan? Cantik bukan warnanya..” bisiknya di telingaku.
“ Bagus kau membawanya.“ lanjutnya lalu meraih mawar merah tadi dari tanganku dan meletakkannya di dada Rika.
“Lihatlah! Kau yang memaksaku melakukan ini. Hahahahahaha...” Serunya, suara tawanya bagai petir yang menyambar. Seketika itu juga terdengar suara petir yang menyambar dengan dasyatnya. Dia menyeretku dengan sangat kasar.
“Tidak. Tidak. TIDAK!!!” Seruku. Air mataku turun dengan derasnya. Aku berlutut di depan tubuh Rika yang terbaring tak bernyawa.
“Kenapa kau bunuh dia? Kau harusnya membunuhku!! Sasaranku adalah aku!! Bukan Rika!!” Seruku lagi.
Dia berlutut di sampingku, menatapku lekat – lekat. Mencengkram wajahku.
“Kau tau. Kau lah yang telah membuatku begini. Aku tersiksa dengan semua ini. Aku ingin kau merasakan apa yang aku derita. Aku menyadari, kamu bukanlah lagi titisan bidadariku. Tapi kamu dikirim untuk membunuhku. Dan sebelum semuanya terjadi. Aku harus mengumpulkan semua tenaga untuk mengalahkanmu di hari saat penentuan. Meski aku harus bertarung denganmu, Titisan bidadariku.Diri ini sudah lama terbuang dan tersiksa. Hanya kegelapan dalam diriku karena aku terlahir dari kegelapan. Sudah aku buang semuanya. Aku ingin mengakhiri perang yang sudah lama terjadi karena aku dengan mu.” Iblis itu berkata dengan sangat geram padaku. Matanya memerah, sangat mencerminkan luapan kebenciannya padaku.
“Aku ingin kau merasakan bagaimana rasa sakitnya kehilangan orang yang kau cintai. Karena kau tak pernah merasakannya. Dan kau tau, aku selalu menunggumu. Ingatanmu tersegel. Tak kan pernah bisa mengingatku kembali. Aku mnunggu mu bertahun – tahun. Tapi aku harus menerima kenyataan pahit ini terus menerus. Aku akan membuatmu tersiksa dan terkalahkan dalam tanganku.” Desis nya, tetap menetapku tajam dan menusuk membuatku ngeri.
“Berarti kau tak benar – benar mencintai bidadari. Kau egois!!” desisku dalam deraian tangisku. Dia hanya menatapku dan menghilang.
-------------------------------------------------------------------------------------
Berita kematian Rika yang janggal mengemparkan keluarga Rika, teman – teman, keluarga ku dan tentunya aku. Polisi tak lagi mengusut sebab kematian Rika. Belati yang menancap pada tubuh Rika tak ada sidik jari lain. Hanya ada sidik jari Rika, Tapi aku tetap brusaha bahwa dia dibunuh oleh si iblis itu. Banyak yang mencibirku, aku lah pembunuhnya. Bahkan, aku disebut gila. Tapi, mereka tak dapat menuntutku karena tak punya bukti yang kuat. Aku tak bisa menerima pernyataan dari kepolisian bahwa Kasus ini adalah bunuh diri.
Beberapa hari setelah kematian dan hari pemakaman Rika. Aku menguras tenagaku untuk meyakinkan semua bukti – bukti itu. Chiyo dan mama menemaniku. Mereka menghiburku. Saksi dari penjaga ruang pameran juga tak pernah melihat ciri – ciri pria yang aku maksud. Yang tertera di buku kunjungan hanya nama Rika dan aku yang menjadi tamu terakhir saat itu. Kamera CCTV di ruang kejadian juga saat itu rusak. Tak dapat mengetahui kejadian saat itu. Chiyo dan mama menemaniku. Mereka menghiburku. Keluarga Rika juga tak kalah terpukul dengan kematian Rika. Sebagian keluarga Rika menyebutku pembunuh. Orang tua Rika juga tak mengenal Cynn, pacar Rika. Bahkan mereka juga tak mengetahui Cynn adalah teman dekat Rika masa kecil. Mereka menyebutkan nama – nama lain yang tak aku kenal. Aku begitu lemah begitu juga kondisiku.
-------------------------------------------------------------------------------------
Aku tergeletak lemah di ranjangku. Sungguh kondisi yang tidak menyenangkan. Lagi – lagi cuaca hari ini begitu suram. Petir menyambar – nyambar dengan lincah dan liar nya. Angin berhembus keras hingga aku dapat mendengar gemersik daun – daun pohon. Hari ini aku sendirian di rumah. Hanya Mbok Minah dan Pak Eko yang selalu sibuk mengurus rumah. Mama tugas ke luar kota untuk beberapa hari. Aku benci kesepian. Aku menoleh ke kanan. Terlonjak kaget melihat iblis itu berbaring di sampingku. Tersenyum memandangku yang lemah dan pucat.
“Hai, sayang. Rika kekasihku sudah pergi kubawa dengan tenang di alamku. Kau tenang saja.”Sapanya.
“Mau apa kau disini. Aku tak mau lagi melihatmu.” Kataku gusar. Dia membalikan tubuhku dan melompat ke atas tubuhku. Aku tak dapat berkutik, terlalu lemah untuk saat ini. Dia menyeringai puas.
“Kau harus membayar kematian Rika. Kenapa oarnag – orang tak dapat menemukanmu? Bahkan mereka menganggapku pembunuh, karena aku yang ada disana dan mereka juga menggangapku gila. Mereka tak percaya akan kesaksianku.”aku semakin geram.
“Hey, aku adalah iblis. Aku dapat menyusup dan mempengaruhi pemikiran seseorang. Itu hal yang mudah. Apa kau tak ingat? Hahahahaha.” Jawabnya santai.
“Aw.. sakit..” erangku. Dia tak peduli. Ia meraba punggungku dan menyentuh tanda lahirku.
“Kau sungguh tak sopan!” desisku. Ia hanya tertawa.
Deru nafasnya mengelitiki kulit pinggungku. Dia mengusap usap lembut punggungku.
“Mau apa kau? Pergi!” usirku. Dia tetap asyik meraba punggungku. Tak mengubrisku. Ia mulai menciumi tanda lahirku.
“Stttt....” dia mendesis memintaku untuk diam. Entah mengapa aku memilih diam. Tetap aku merasa risih dengan kelakuannya. Tapi aku tak dapat melawan. Aku merasa iblis ini benar – benar rindu pada kekasihnya. Dia merasakan lembut bulu matanya dan ia tetap menciumi dan mengusap lembut punggungku. Deru nafasnya makin menderu keras. Jantungku berdegup kencang. Tubuhku terasa panas.
“Arial....” iblis itu menyebutkan sebuah nama.
“aaarrrggghhh..” erangnya lalu melompat menjauh dariku. Aku tersentak kaget. Aku melihatnya geram.
“Aku tak mau melihatmu bersama dia!” geramnya. Aku membalikan badanku. Menatapnya takut dan tanda tanya besar, siapa yang ia maksud “dia”?. Ia menghampiriku. Aku menangkap sorot kesedihan dimatanya. Ia membelai rambutku.
“Kau tidurlah” bisiknya. Mataku terasa berat dan terlelap.
Samar –samar aku mendengar dia mengucapkan maaf.
-------------------------------------------------------------------------------------
Bab 10
Hari ini aku kembali tercenung, mencerna setiap kejadian. Teringat perkataan si iblis. Ia menginginkan aku dan dia bertarung? Aku kalah dihadapannya. Aku tak punya kekuatan apa pun untuk melawannya. Aku tringat kembali dengan buku kuno itu. Sekali lagi aku membukanya. Berharap mendapat jawabanya. Lembar demi lembar aku membaca dengan seksama. Angin tiba – tiba berhembus kencang membalik kan lembar buku itu. Aku terperanjat. Aku menoleh ke kanan dan ke kiri. Apakah si iblis datang. Ternyata tak ada seorang pun dan kembali mengamati buku itu. Aku melihat dengan seksama lagi pada gambar sebuah pedang yang berukir indah. Sepasang. Yang satu berwarna putih berhias batu putih, yang lain berwarna hitam berhias batu merah. Pedang yg hitam adalah milik si iblis. Pedang putih milik si bidadari. Hanya dengan pedang itu yang dapat membunuh satu dan lainnya. Nama pedang si bidadari adalah Archangels. Nama pedang si iblis adalah Devilish Blade. Tapi bagaimana aku bisa menemukan pedang itu, dan pedang itu berada dimana. Aku sungguh pusing memikirkannya. Aku menghela nafas dalam – dalam. Terlalu larut untuk memikirkan hal ini. Terlalu lelah dan aku pun terlelap.
-------------------------------------------------------------------------------------
Lagi – lagi aku terbangun dengan sangat tidak menyenangkan. Suara petir yang sangat memekak kan telinga. Aku terbelalak kaget. Aku terbangun. Aku menatap ngeri pada mawar merah yang ada diatas ku. Mawar yang sama seperti saat kematian Rika. Firasatku sangat buruk pagi ini dengan cuaca yang sangat buruk pula.
“ Terr.. Terr.. “ Suara handphone ku berbunyi.
Segera aku raih handphone q. Dilayar handphone q tertulis “Romi calling” dengan jantung yang berdetak kencang aku menjawab telepon ku.
“Halo. Ada apa, Mi?”
“Chet, Piko udah nggak ada.” Jawab romi diseberang sana dengan isak tangis.
“Maksudmu udah nggak ada apa,mi?” Tubuhku bergidik ngeri.
“Piko meninggal. Dia dibunuh! Salah satu tetangga apartement nya. Menemukan dia berlumuran darah di apartement nya. Kau cepat ke apartement, Piko.”
“Aku segera kesana.” Mengakhiri telepon ku.
Aku menetap ke pangkuan ku. Mawar itu sudah tak ada. Ternyata benar firasatku. Iblis itu membuatklu ingin membunuh nya. Dia benar – benar mengajakku bertarung. Segera aku menghubungi Chiyo. Dia tak kalah kaget nya mendengar berita ini dari mulutku. Aku segera bersiap – siap dan meluncur menuju apartement Piko.
-------------------------------------------------------------------------------------
Suasana apartement Piko benar – benar ramai. Aku segera menemui Romi. Aku menemukan dia duduk dan ku lihat matanya sembab dan menahan tangis nya. Begitu ia menatapku. Dia langsung berdiri dan memelukku. Aku tahu saat ini hatinya hancur mengetahui Piko, pacarnya meninggal. Chiyo juga memeluk kami. Berusaha menghiburnya. Aku meninggalkan Chiyo dan Romi. Aku ingin tahu bagaimana kejadian nya. Aku menemui salah satu polisi yang bertugas disini.
Kejadian ini kali pertama diketahui oleh seorang tetangga apartement Piko, Calvin yang melewati ruang 502, apartement Piko. Calvin melihat pintu apartement yang ditempati Piko telah terbuka, Ia heran, kenapa pintu itu terbuka. Saat ia mengetuk pintu dan memanggil tuan ruang 502 itu, tak ada jawaban apapun. Calvin merasa aneh dan ia masuk ke dalam apartement. Calvin terperanjat ketika melihat Piko sudah terbujur kaku di atas kasur dengan berlumuran darah pada perutnya. Jendela kamar pun pecah. Calvin segera menelepon polisi. Saat dia kebingungan, ia melihat handphone Piko berbunyi dan mengangkat handphone nya yang ada diatas meja. Ternyata Romi yang saat itu menelepon. Calvin segera mengabarkan dan menjelaskan keadaan Piko. Polisi segera datang, memasuki dan memeriksa apartement Piko. Hingga Romi tiba, ia tak sempat melihat keadaan Piko yang terlebih dahulu dibawa jasad nya untuk pemeriksaan lebih lanjut. Disana hanya ditemukan mawar merah di atas dada Piko, sebotol minuman berakohol yang isi nya hampir habis dan belati menancap pada perutnya. Polisi sedang menyelidiki sidik jari pada belati itu.
Aku teringat kembali saat kejadian kematian Rika. Dia ditusuk dengan belati. Aku penasaran ingin melihat belati itu. Aku mencari – cari polisi yang berkeliaran disana. Aku melihat dari kejauhan. Belati itu, belati yang sama. Aku segera mencari orang yang bernama Calvin. Aku menemukannya, tinggi, tegap, sangat menonjol diantara orang – orang disini. Aku menyapanya dan ingin mengetahui kejadian itu dari mulutnya. Kejadian yang ia ceritakan sama persis dari polisi itu.
Lalu aku kembali menuju tempat Rika duduk. Ia masih tercenung. Chiyo pamit mencari minum untuk Romi. Aku memeluk Romi.
“ Chet...” panggilnya.
“ Iya,mi?”
“ Kemarin kami baru saja menghabiskan waktu berdua. Nonton, bercanda, dinner berdua. Dia tampak kelihatan bersinar bahagia. Aku benar – benar ga nyangka, dia pergi begitu saja. Aku ingin tau siapa pembunuhnya. Dia yang harus bertanggung jawab semua ini.” Romi kembali terisak. Aku tak dapat berkata apapun.
-------------------------------------------------------------------------------------
Saat pemakaman Piko. Keluarga Piko dan Romi berdatangan. Keluarga Piko tinggal jauh dari Piko sejak 3 tahun Piko bekerja di kota ini dan sejak Papa Romi ditugaskan di kota ini, Romi dan keluarga harus pindah. Papa, Mama Piko dan Romi saling menghibur dan sama – sama terpukul. Romi sudah lama mengenal keluarga Romi begitu juga sebaliknya, karena papa Piko dan papa Romi adalah teman baik, Piko dan Romi sendiri adalah teman dari kecil. Lalu, mereka dijodohkan dan seiring dengan waktu hati mereka bertaut hingga sekarang. Suasana pemakaman Piko benar – benar menusuk hatiku. Mama Piko benar – benar terpukul. Ia menangis hingga tak sadarkan diri. Romi terlihat sangat sedih. Air mata yang ditahan nya terus mengalir setetes demi setetes membasahi wajahnya yang tak berekspresi lagi. Kami benar – benar kehilangan Piko.
Aku merasakan, seseorang melihat dari kejauhan. Melihat dan mengawasi kami semua. Aku merasakan, iblis itu hadir disini. Aku melihat sekeliling, tapi aku tidak mendapati dia. Hujan mulai turun rintik – rintik. Satu per satu mulai meninggalkan makam Piko.
-------------------------------------------------------------------------------------
Bab 11
Hasil sidik jari pada belati itu sudah keluar. Polisi menyatakan, Piko bunuh diri, karena sidik jari di belati itu hanya sidik jari milik Piko. Hasil kamera CCTV juga membuktikan, Tiba – tiba, pintu apartement terbuka dan tak ada orang yang masuk di apartement Piko. Kecuali, Calvin yang melihat pintu apartement itu terbuka. Kesaksian lain dari Room boy yang saat itu bertugas. Sempat samar-samar mendengar teriakan minta tolong tapi tidak didatangi karena tidak terdengar lagi. Polisi memastikan, Piko mabuk dan melemparkan gelas yang diminumnya ke arah jendela. Lalu bunuh diri. Jelas kami tahu, Piko bukan seorang peminum dan ia selalu berfikiran dewasa. Ia tidak mungkin melakukan hal bodoh seperti itu. Romi langsung membantah hal itu. Papa dan mama Piko terperanjat mendengar pernyataan itu. Pak polisi langsung menenangkan mereka. Mereka pun juga tak dapat membendung perasaan itu. Terlalu banyak dipikiranku. Bingung untuk mencerna semua ini. Suasana menjadi kian ramai. Kasus ini pun lagi – lagi ditutup dengan pernyataan bunuh diri.
-------------------------------------------------------------------------------------
Sejak saat itu aku tak pernah bertemu dengan sang iblis. Masih ku ingat betapa marah dan geramnya aku pada sang iblis yang telah menyiksaku dengan kesunyian ini, satu per satu orang yang ku cintai pergi meninggalkanku. Tanpa pesan, tanpa tanda, menghilang begitu saja. Tak peduli berapa keras dan marahnya aku berteriak memanggil sang iblis. Namun, tak ada hasilnya. Tubuhku pun mulai melemah, kanker ini semakin menggerogoti semangatku untuk kemoterapi. Bisa diungkapkan secara kasar, lebih baik aku mati saja daripada harus menghadapi teror yang tak masuk akal dari sang iblis. Senyumku pun tak lagi merekah, hanya pucat yang menghias rona wajah dan tubuhku.
Rabu, 27 Januari 2010
just a joke.. hubungan tidur dengan mati..
1. Tidur dengan wanita Cantik....bangganya 1/2 mati,
2. Tidur dengan Artis..... mahalnya 1/2 mati,
3. Tidur dengan wanita Jelek... stress 1/2 mati,
4. Tidur dengan wanita Hyper... capeknya 1/2 mati,
5. Tidur dengan Pacar... nafsunya 1/2 mati,
6. Tidur dengan Istri Orang.... degdegkannya 1/2 mati,
7. Tidur dengan Isteri Sendiri..... pura2 mati,
8. Tidur dengan Caddy.... bisa mati beneran.
Wahahaha
2. Tidur dengan Artis..... mahalnya 1/2 mati,
3. Tidur dengan wanita Jelek... stress 1/2 mati,
4. Tidur dengan wanita Hyper... capeknya 1/2 mati,
5. Tidur dengan Pacar... nafsunya 1/2 mati,
6. Tidur dengan Istri Orang.... degdegkannya 1/2 mati,
7. Tidur dengan Isteri Sendiri..... pura2 mati,
8. Tidur dengan Caddy.... bisa mati beneran.
Wahahaha
The pieces of me "The Devil"
Loving you..
Same like tomb.
It can kill me
Never i feel this shiver..
My heart..
Want to caress you
Want to hold you
Want to guard you
Want you become mine
I always watched you
Want to chase and hold you
I know, you know myheart
This feel make me crazy
We're like fire and water
Two world can become one
My frozen heart have been melted
Because your kindness
I afraid if i lose you
And now, i find you
So close,
I feel softness in your heart
Like your skin,
Your smelt,
Feel like in the flower garden.
I feel your frightened
I understand it
I leave you
Follow the wind blow
With my tears..
The piece of me " The angle"
My restlessness,
Make me come to your place,
Cover my body with cold
My heart beat so hard...
If i feel ,more afraid
I want to know more about you..
Always catch up your shadow
But, I lose my way. I don't know where i want to go
Now, I'm afraid in the darkness.
My restlessness make you know
I'm in here with all my desire
Your eyes see me to deep
Make me in silence
Frightered and happiness become one
Make me can't breath, we are so close
Waiting you, what will you do to me..
Like a tiger attack a lamb.
I close my eyes
Your breath tickle my skin, so cold
Your finger touch my lip and cheek
Play my hair..
Your finger like your heart, cold like ice
When i open your eyes,
You were gone
Only leave your caress
Set aside a deep yearning..
I love the devil..
But i must kill him, I can't
In mytears, my heart was ripped.
i'm not a prefect angel..
let me life with the wind blow..
My result : ciri - ciri seorang sahabat
Seseorang akan dinyatakan sebagai sahabat, bila :
1. Kamu bisa jadi diri sendiri dihadapannya.
2. Dia akan memahami dan menyayangi kamu.
3. Dia akan selalu memberimu semangat dan pundaknya ketika kita sedang bersedih.
4. Dia akan selalu mendukungmu.
5. Dia akan selalu ada dihati dan disisi kita.
6. Dia tidak akan membiarkan kita sendirian.
7. Dia tidak akan membiarkan kita terjerumus dalam kegelapan.
8. Dia akan selalu menjadi pendengarkan yang baik untuk kita.
9. Kita dapat saling berbagi tanpa saling menutupi.
10. Dia dan kita tahu segala kelebihan dan kekurangan, baik dan buruk masing2.
11. Dia akan selalu membuat kita nyaman dihati dan disisi kita.
Sekarang aku percaya dan merasakan adanya seorang sahabat..
Karena kalian semua.. Sahabat yang selalu memberikan ku kehangatan, kasih sayang, pendengar yang baik, pundakmu yg hangat, tawa dan airmata saat kita saling berbagi dan aku tak perlu topeng untuk menutupi segalanya.. Terima Kasih buat segalanya, sahabatku..
Tanpa kamu,aku ga akan pernah percaya lagi.
1. Kamu bisa jadi diri sendiri dihadapannya.
2. Dia akan memahami dan menyayangi kamu.
3. Dia akan selalu memberimu semangat dan pundaknya ketika kita sedang bersedih.
4. Dia akan selalu mendukungmu.
5. Dia akan selalu ada dihati dan disisi kita.
6. Dia tidak akan membiarkan kita sendirian.
7. Dia tidak akan membiarkan kita terjerumus dalam kegelapan.
8. Dia akan selalu menjadi pendengarkan yang baik untuk kita.
9. Kita dapat saling berbagi tanpa saling menutupi.
10. Dia dan kita tahu segala kelebihan dan kekurangan, baik dan buruk masing2.
11. Dia akan selalu membuat kita nyaman dihati dan disisi kita.
Sekarang aku percaya dan merasakan adanya seorang sahabat..
Karena kalian semua.. Sahabat yang selalu memberikan ku kehangatan, kasih sayang, pendengar yang baik, pundakmu yg hangat, tawa dan airmata saat kita saling berbagi dan aku tak perlu topeng untuk menutupi segalanya.. Terima Kasih buat segalanya, sahabatku..
Tanpa kamu,aku ga akan pernah percaya lagi.
Where is Faith ?
Kejujuran tak lagi putih tapi menjadi merah ternoda darah oleh kebohongan..
Lidah mengeluh kejujuran..
Terpaku..
Luka ternganga tersayat pisau..
Hati terusik karena setitik dosa.
Hidup tak lagi berwarna.
Tercabik cabik
Sengsara.
Mulut terbungkam oleh tangan-tangan kebohongan.
Perlukah kita berpakaian?
Hanya untuk menutupi ketelanjangan..?
Ketelanjangan adalah kejujuran..
Dimana kita tidak dapat menutupi setitik pun noda kebohongan..!!!
Lidah mengeluh kejujuran..
Terpaku..
Luka ternganga tersayat pisau..
Hati terusik karena setitik dosa.
Hidup tak lagi berwarna.
Tercabik cabik
Sengsara.
Mulut terbungkam oleh tangan-tangan kebohongan.
Perlukah kita berpakaian?
Hanya untuk menutupi ketelanjangan..?
Ketelanjangan adalah kejujuran..
Dimana kita tidak dapat menutupi setitik pun noda kebohongan..!!!
About the lover
1. Orang yang mencintai kamu tidak pernah bisa memberikan alasan kenapa ia mencintai kamu, yang ia tahu dimatanya hanya ada kamu satu²nya.
2. Orang yang mencintai kamu selalu menerima kamu apa adanya,dimatanya kamu selalu yangtercantik/tertampan walaupun mungkin kamu merasa berat badan kamu sudah berlebihan atau kamu merasa kegemukan .
3. Orang yang mencintai kamu selau ingin tau tentang apa saja yang kamu lalui sepanjang hari ini, ia ingin tau kegiatan kamu.
4. Orang yang mencintai kamu akan mengirimkan sms seperti "slmt pagi""slmt hr mggu" "slmt tidur", walaupun kamu tidak membalas pesannya
5. Kalau kamu berulang tahun dan kamu tidak mengundangnya setidaknya ia akan telpon untuk mengucapkan selamat atau mengirim sms.
6. Orang yang mencintai kamu akan selalu mengingat setiap kejadian yang ia lalui bersama kamu, bahkan mungkin kejadian yang kamu sendiri sudah lupa setiap detailnya, karena saat itu adalah sesuatu yang berharga untuknya.
7. Orang yang mencintai kamu selalu mengingat tiap kata2 yang kamu ucapkan bahkan mungkin kata2yang kamu sendiri lupa pernah mengatakannya.
8. Orang yang mencintai kamu akan belajar menyukai lagu-lagu kesukaanmu, bahkan mungkin meminjam CD/kaset kamu,karena ia ingin tau kesukaanmu, kesukaanmu kesukaannya juga.
9. Kalau terakhir kali ketemu, kamu sedang sakit flu, terkilir, atau sakit gigi, beberapa hari kemudian iaakan mengirim sms atau menelponmu dan menanyakan keadaanmu.. karena ia mengkhawatirkanmu.
10. Kalau kamu bilang akan menghadapi ujian ia akan menanyakan kapan ujian itu dan saat harinya tiba ia akan mengirimkan sms "good luck" atau menelponmu untuk menyemangati kamu.
11. Orang yang mencintai kamu akan memberikan suatu barang miliknya yang mungkin buat kamu itu ialah sesuatu yang biasa, tapi itu ialah suatu barang yang istimewa buat dia.
12. Orang yang mencintai kamu akan terdiam sesaat,saat sedang berbicara ditelpon dengan kamu, sehingga kamu menjadi binggung saat itu dia merasa sangat gugup karena kamu telah mengguncang dunianya.
13. Orang yang mencintai kamu selalu ingin berada didekatmu dan ingin menghabiskan hari2nya denganmu.
14. Jika suatu saat kamu harus pindah ke kota lain untuk waktu yang lain ia akan memberikan nasehat supaya kamu waspada dengan lingkungan yang bisa membawa pengaruh buruk bagimu.
15. Orang yang mencintai kamu bertindak lebih seperti saudara daripada seperti seorang kekasih.
16. Orang yang mencintai kamu sering melakukan hal2 yang konyol spt menelponmu 100x dalam sehari, atau membangunkanmu ditengah malam karena ia mengirim sms atau menelponmu. karena saat itu ia sedang memikirkan kamu.
17. Orang yang mencintai kamu kadang merindukanmu dan melakukan hal2 yang membuat kamu jengkel atau gila, saat kamu bilang tindakannya membuatmu terganggu ia akan minta maaf dan tak kan melakukannya lagi.
18. Jika kamu memintanya untuk mengajarimu sesuatu maka ia akan mengajarimu dengan sabar walaupun kamu mungkin orang yang terbodoh di dunia!
19. Kalau kamu melihat handphone-nya maka namamu akan menghiasi sbgn besar "INBOX"nya.Ya ia masih menyimpan pesan dari kamu walaupun pesan itu sudah kamu kirim sejak berbulan2 bahkan bertahun2 yang lalu.
20. Dan jika kamu menghindarinya atau memberi reaksi penolakan, ia akan menyadarinya danmenghilang dari kehidupanmu walaupun hal itu membunuh hatinya. Karena yang ia inginkan hanyalah kebahagiaanmu.
21. Jika suatu saat kamu merindukannya dan ingin memberinya kesempatan ia akan ada disana menunggumu karena ia tak pernah mencari orang lain. Ya…………ia selalu menunggumu.
2. Orang yang mencintai kamu selalu menerima kamu apa adanya,dimatanya kamu selalu yangtercantik/tertampan walaupun mungkin kamu merasa berat badan kamu sudah berlebihan atau kamu merasa kegemukan .
3. Orang yang mencintai kamu selau ingin tau tentang apa saja yang kamu lalui sepanjang hari ini, ia ingin tau kegiatan kamu.
4. Orang yang mencintai kamu akan mengirimkan sms seperti "slmt pagi""slmt hr mggu" "slmt tidur", walaupun kamu tidak membalas pesannya
5. Kalau kamu berulang tahun dan kamu tidak mengundangnya setidaknya ia akan telpon untuk mengucapkan selamat atau mengirim sms.
6. Orang yang mencintai kamu akan selalu mengingat setiap kejadian yang ia lalui bersama kamu, bahkan mungkin kejadian yang kamu sendiri sudah lupa setiap detailnya, karena saat itu adalah sesuatu yang berharga untuknya.
7. Orang yang mencintai kamu selalu mengingat tiap kata2 yang kamu ucapkan bahkan mungkin kata2yang kamu sendiri lupa pernah mengatakannya.
8. Orang yang mencintai kamu akan belajar menyukai lagu-lagu kesukaanmu, bahkan mungkin meminjam CD/kaset kamu,karena ia ingin tau kesukaanmu, kesukaanmu kesukaannya juga.
9. Kalau terakhir kali ketemu, kamu sedang sakit flu, terkilir, atau sakit gigi, beberapa hari kemudian iaakan mengirim sms atau menelponmu dan menanyakan keadaanmu.. karena ia mengkhawatirkanmu.
10. Kalau kamu bilang akan menghadapi ujian ia akan menanyakan kapan ujian itu dan saat harinya tiba ia akan mengirimkan sms "good luck" atau menelponmu untuk menyemangati kamu.
11. Orang yang mencintai kamu akan memberikan suatu barang miliknya yang mungkin buat kamu itu ialah sesuatu yang biasa, tapi itu ialah suatu barang yang istimewa buat dia.
12. Orang yang mencintai kamu akan terdiam sesaat,saat sedang berbicara ditelpon dengan kamu, sehingga kamu menjadi binggung saat itu dia merasa sangat gugup karena kamu telah mengguncang dunianya.
13. Orang yang mencintai kamu selalu ingin berada didekatmu dan ingin menghabiskan hari2nya denganmu.
14. Jika suatu saat kamu harus pindah ke kota lain untuk waktu yang lain ia akan memberikan nasehat supaya kamu waspada dengan lingkungan yang bisa membawa pengaruh buruk bagimu.
15. Orang yang mencintai kamu bertindak lebih seperti saudara daripada seperti seorang kekasih.
16. Orang yang mencintai kamu sering melakukan hal2 yang konyol spt menelponmu 100x dalam sehari, atau membangunkanmu ditengah malam karena ia mengirim sms atau menelponmu. karena saat itu ia sedang memikirkan kamu.
17. Orang yang mencintai kamu kadang merindukanmu dan melakukan hal2 yang membuat kamu jengkel atau gila, saat kamu bilang tindakannya membuatmu terganggu ia akan minta maaf dan tak kan melakukannya lagi.
18. Jika kamu memintanya untuk mengajarimu sesuatu maka ia akan mengajarimu dengan sabar walaupun kamu mungkin orang yang terbodoh di dunia!
19. Kalau kamu melihat handphone-nya maka namamu akan menghiasi sbgn besar "INBOX"nya.Ya ia masih menyimpan pesan dari kamu walaupun pesan itu sudah kamu kirim sejak berbulan2 bahkan bertahun2 yang lalu.
20. Dan jika kamu menghindarinya atau memberi reaksi penolakan, ia akan menyadarinya danmenghilang dari kehidupanmu walaupun hal itu membunuh hatinya. Karena yang ia inginkan hanyalah kebahagiaanmu.
21. Jika suatu saat kamu merindukannya dan ingin memberinya kesempatan ia akan ada disana menunggumu karena ia tak pernah mencari orang lain. Ya…………ia selalu menunggumu.
Minggu, 24 Januari 2010
Tragedi 13 koyo
Hari Minggu kemarin ( 2010 / 01 / 24 ) pagi – pagi jadwal q ke gereja batal. Gara2 sakit perut hebat. ( maklum, derita cewe tiap bulan ) melilit banget dah super.. badan agak hangat juga badan kerasa copot semua alias pegel. Akhirnya aq sms sohib q buat absent aq ga ikutan kebaktian minggu ini, q terus kan istirahat dah.. lemes banget.. akhirnya, kebangun lagi perut keruyukan.. sambil bangun jalan sempoyongan. Ga ada makanan?! Doeng… mau semaput aje aq. Akhirnya dengan sisa – sisa perjuangan titik darah penghabisan, aq nongkrong di lemari es lihat bahan makanan. Eh, ada bakwan. Masak lah bentar. Dari pada busung lapar ( soalnya ga ada orang di rumah ). Setelah proses masak bakwan yang simple banget ( alias cemplung – cemplung ) dengan semangat aq sarapan.
20 menit kemudian , mama, meimei q, dan meimei spupu q datang bawa anggur. Anggur super pasalnya gede banget. Yummy dah… 1 orang dijatah 5 buah. Lumayan seger lah. Akhirnya, aq ga betah ama badan q, cari mencari koyo pun dimulai. Yah.. kagak ada. Akhirnya q tiduran aja. Ini mata melek merem terus. Ga bisa tidur, mending q cari ide lah.
"Ciaaaattt"
Mulai mengotak atik HP tercinta q, Ym an, facebook an, juga search Google. Mau nulis blog kagak bisa lewat HP. Ok lah kalau begitu, sambil kerja n chatting ma dia. Q lupa ma sakit q, horey… terus in aja, kagak boleh manja. Akhirnya muncul lah ide baru.
“dezingggg”
Ciakakakaka. Mulai lah membuat asesories bulu – bulu. Keasyikan sampai malam menjelang.
Wah, mulai lagi aq merasakan pegel – pegel nya tadi. Q inget tadi sore beli koyo 2 pack. Q minta tuh di mami, q ambil 1 pack, eh rebutan ma meimei q. dia dapet 3koyo, q masih kurang nich, kagak kerasa. Minta lagi dech ma mami, eh malah rebutan ma mami, akhirnya 13 koyo tuh nempel di badan dan tragis nya kagak kerasa sama sekali. ( Omi God ) tengah malam, aq ambil lagi 2 biji. Akhirnya genap lah 15koyo, q tidur pules sampai pagi. Pagi ini aq masih kerasa pegel-pegel nya. Tapi yach lumayn enteng lah ni badan, cuman masih pegel. Kayak nya musti di genapin 20 koyo ya ? hikzz… Sippo lah. Misi ntar malam itu. Cuakakakakaka…
Ni sekarang q nongkrong di kantor n nulis ini blog.
Kelaparan, buryam nya kehabisan pisan apes bener, tragis dah berasal dari kisah 13 koyo.
Cuakaka…
Ok dech sekian dulu. Ntar sambung lagi. Aq mau meratapi nasib dahulu..
Oh nasib.. nasib.. apes bener.(T.T)
20 menit kemudian , mama, meimei q, dan meimei spupu q datang bawa anggur. Anggur super pasalnya gede banget. Yummy dah… 1 orang dijatah 5 buah. Lumayan seger lah. Akhirnya, aq ga betah ama badan q, cari mencari koyo pun dimulai. Yah.. kagak ada. Akhirnya q tiduran aja. Ini mata melek merem terus. Ga bisa tidur, mending q cari ide lah.
"Ciaaaattt"
Mulai mengotak atik HP tercinta q, Ym an, facebook an, juga search Google. Mau nulis blog kagak bisa lewat HP. Ok lah kalau begitu, sambil kerja n chatting ma dia. Q lupa ma sakit q, horey… terus in aja, kagak boleh manja. Akhirnya muncul lah ide baru.
“dezingggg”
Ciakakakaka. Mulai lah membuat asesories bulu – bulu. Keasyikan sampai malam menjelang.
Wah, mulai lagi aq merasakan pegel – pegel nya tadi. Q inget tadi sore beli koyo 2 pack. Q minta tuh di mami, q ambil 1 pack, eh rebutan ma meimei q. dia dapet 3koyo, q masih kurang nich, kagak kerasa. Minta lagi dech ma mami, eh malah rebutan ma mami, akhirnya 13 koyo tuh nempel di badan dan tragis nya kagak kerasa sama sekali. ( Omi God ) tengah malam, aq ambil lagi 2 biji. Akhirnya genap lah 15koyo, q tidur pules sampai pagi. Pagi ini aq masih kerasa pegel-pegel nya. Tapi yach lumayn enteng lah ni badan, cuman masih pegel. Kayak nya musti di genapin 20 koyo ya ? hikzz… Sippo lah. Misi ntar malam itu. Cuakakakakaka…
Ni sekarang q nongkrong di kantor n nulis ini blog.
Kelaparan, buryam nya kehabisan pisan apes bener, tragis dah berasal dari kisah 13 koyo.
Cuakaka…
Ok dech sekian dulu. Ntar sambung lagi. Aq mau meratapi nasib dahulu..
Oh nasib.. nasib.. apes bener.(T.T)
Jumat, 22 Januari 2010
Latihan sepeda Motor yang menegangkan. ( hahahahahaha…)
Kemarin sore yang cerah ceria hampir tertutup mendung, q brangkat dengan riang nya menuju tempat latian, pasal nya 2hari berturut-turut hujan deras jadi ga bisa latihan.
Back to latihan sepeda motor yang ga pernting ini. Beat merah tercuinta q dan bapak guru pelatih pembalap (ceilah…) melaju semangat seperti berah nya ke tempat latihan di daerah Laguna, hari ini latihan q naik sepeda motor sendiri dalam 1 putaran jauh.. jalan sebelah kiri mulus kering, tapi jalan sebelah kanan agak becek dan berlumpur. Fiuh…
Bapak pelatih turun di tepian, Aq memulai n mengatakan “Amien” lalu semangat menuju putaran pertama sirkuit ( ceilah… kayak balapan aje.. wakakakaka…). Putaran pertama mulus bo… Horey… tp coba lagi ah…. Mungkin kebetulan mulus nyetirnya… wekekeke… Pokoknya inget jalan becek dan berair gas nya kecil aja jgn cepet - cepet. Ntar jatuh, becek, ga ada ojek (iyalah kan sepi…), kecek – kecek, diejek cecak, akhirnya mencak – mencak sambil nari kecak “ cak cak cak cak…” (hahahahahahahaha… ga penting ah… )
Lanjutkan!, hahaha.. ok.. yak.. putaran ke dua Siva lulus kembali dan GOALLL…!!! Hahahaha.. ( emang pertandinagn sepak bola?? ). Wah, makin pede dong, coba lagi.. pasalnya aq ngebet belajar biar bisa keliling dan kerja naik sepeda motor sendiri ga ngerepotin orang.. kan enak toh ? hehehe.. klo bias kerjain sendiri lebih asyik kan? Hohohohoho… Go mandiri… Go…. Hahahaha.. ok, sampai putaran ke-6 mulus banget semulus sutra dah…. Mulai putaran ke -7, pitaran jalan yg kering pasti ok dong.. dah lulus lah… sekarang jalan yg licin… mulus kembali selembut lelembut.. sangking, lembut nya…..
“Bruk…”
Jatoh dech… tapi aq ga sampe mesra - mesra an ma jalan pake cium Lumpur lah… aq menahan Beat tercinta q. huhuhuhu.. tp kaki q agak keseleo.. hikz… (T.T) Bapak nya panik liat q jatoh. Q deg – deg an bo… kaget…. Pucet ga berwarna, bening bo… ( emang gelas?? ) Plus aq pake high heels.. huaaaa….. pasalnya, aq tiap hari juga latihan pake high heels.. langsung dari kantor ( lari2 juga pake high heels… loncat2 juga pake high heels.. hohohohoho… ) ribet klo bawa sandal lagi… males kotor semua high heels q klo taruh kantor. (T.T) Tapi untung beat q tercinta baik2 aja.. cumin dia cemberut cz dia blepotan… hari ini musti aq mandi in dia.. klo ga ngondok ma aq.. Mampuz dah.. hehehehe… don’t worry, my hunny bunny sweety beat q tercinta muah muah.. hari ini aq mandi in kamu.. hahahahah… biar ganteng lagi.. hohohohoho…
Ok biar lemes, qta latian 1 puteran di jalan yg kering aja lalu pulang… wuihh… masih deg – deg an aq.. gemeter… hem… pulang2 kayak org linglung.. apa lagi daerah Laguna banyak serangganya… q diserang tadi pas putaran terakhir… bibir q dicium jd na bengkak ( kagak bengkak banget sih.. ) jadi na agak sexy gt.. jari2 n tangan q juga dium in.. bengkak semua.. huhuhuhu.. hikz… (T.T) penderitaan bener… abiz jatoh hamper tertimpa beat (untung q ga kena Lumpur) keseleo, ditindas para fans q serangga ampe bengkak2… hikz… awas ya kalian para serangga q balas gigit nanti.. gemez eke… hahaha…
Sampai di rumah, bersihin high heels, mandi, minum teh angget, sikat gigi n kasih madu ke bagian yg terserang kena prajurit serangga, ready to sleep dech.. tp tetep ga isa bubu.. huhuhuhu…
Yah.. sekian lah cerita yang menegangkan n merinding plus garing n jayus ini…
Keseleo nya udh lumayan.. ntar di coba aja.. moga2 bisa latihan lagi..
Pantang menyerah.. hohohohoho…
Sampai jumpa… bubye… hehehe
Smile ( ini karya presentasi q di kampuz taun lalu, para audience semangat juga memberi respon yang ok banget )
senyum adalah hal kecil yang bisa menimbulkan efek luar biasa. Senyum bukan sekedar menggerakkan otot-otot muka, tetapi lebih kepada pergerakan suasana hati.
Dalam fisiologi:
senyum adalah ekspresi wajah yang terjadi akibat bergeraknya atau timbulnya suatu gerakan di bibir atau kedua ujungnya, atau pula di sekitar mata.
Kebanyakan orang senyum untuk menampilkan kebahagian dan rasa senang.
Macam-macam Senyuman:
1. Senyum sinis
adalah senyum yang mencerminkan ketidaksukaan atau cemoohan, biasanya diakibatkan oleh rasa iri dan dengki. Jenis senyuman ini sebenarnya kurang enak dipandang mata, terutama bagi korban, namun bagi si pemberi senyuman hal ini sesungguhnya merupakan suatu bentuk ketidakpercayaan diri (baca : terserang penyakit hati).
2. Senyum menggoda
adalah senyuman yang mampu membuat orang lain takluk / tunduk. Jenis senyum ini bisa diberikan sengaja maupun tidak sengaja. Hati-hati terhadap senyuman ini, karna mungkin saja si pemberi senyuman secara sengaja menggoda orang lain untuk melakukan maksud dan tujuan tertentu.
3. Senyum ketabahan / ketegaran
adalah jenis senyum yang menggambarkan ketabahan seseorang, dikala duka atau bersedih, si pemberi senyum ini dengan ikhlas berbagi senyum terbaiknya. Jenis senyuman ini lumayan sulit diterapkan, membutuhkan tenaga dan kekuatan ekstra untuk memberikan senyum di tengah kesedihan yang melandanya.
4. Senyum tulus
adalah senyum yang diberikan dengan tulus untuk tujuan membahagiakan orang lain. Mirip dengan senyum ketabahan, namun jenis senyum ini tidak terbatas pada kondisi dan keadaan psikologis seseorang.
Menurut salah seorang dokter, senyum hanya mengandalkan :
- 17 otot wajah.
Sementara cemberut membutuhkan tarikan :
- 32 otot wajah.
Lebih mudah senyum kan daripada cemberut?? tapi kenapa ada orang-orang tertentu yang lebih senang cemberut daripada tersenyum?
Senyum itu bukan hanya bagian dari ekspresi keadaan jiwa, tetapi:
- Pengontrol suasana hati dan perilaku.
Ketika bersedih, sesulit apapun, cobalah tersenyum, maka hati akan mengikuti pola senyum yang kita buat tadi. Hidup akan terasa lebih ringan.
Manfaat:
- Mengubah suasana hati.
- Dapat pahala karena membuat orang lain ikut senang. Siapa sih yang tidak suka diberi senyum tulus dari orang lain?
- Ada aura kedamaian yang disampaikan ketika seseorang tersenyum. Tidakkah kita ingin melihat dunia menjadi lebih indah?
So, keep smiling..!!
Rabu, 20 Januari 2010
one of my favorite song's lyric
MYMP - Tell me where it hurts
Why is that sad look in your eyes
Why are you crying?
Tell me now, tell me now
Tell me, why you're feelin' this way
I hate to see you so down, oh baby!
Is it your heart
Oh, that's breakin' all in pieces
Makin' you cry
Makin' you feel blue
Is there anything that I can do
[CHORUS:]
Why don't you tell me where it hurts now, baby
And I'll do my best to make it better
Yes, I'll do my best to make the tears all go away
Just tell me where it hurts
Now, tell me
And I love you with a love so tender
Oh and if you let me stay
I'll love all of the hurt away
Where are all those tears coming from
Why are they falling?
somebody, somebody, somebody leave your heart in the cold
You just need somebody to hold on, baby
(Give me a chance)
To put back all the pieces
Take hold of your heart
Make it just like new
There's so many things that I can do
[Chorus]
[Instrumental]
Is it your heart
Oh, that's breakin' all in pieces
Makin' you cry
Makin' you feel blue
Is there anything that I can do
[CHORUS]
Tell me, tell me, tell me, tell me baby
Tell me, tell me, tell me, tell me
And I'll do my best to make it better
Yes, I'll do my best to make the tears all go away
Just tell me where it hurts
Now, tell me
And I love you with a love so tender
Oh, and if you let me stay
I'll love all of the hurt away
----------> lagu ini bener2 menguatkan perasaan aq saat ini.. meski dia cuma menganggap q hanya sebagai teman.. Teman terbaik dia.. temen se rekan kerja aja.. dan qta juga ditempat yang terpisah.. ( ceileh... hahahaha beneran nich.. hihihihi )tp aq berharap dia bs terbuka pada q.. apapun keadaan dia dia selalu terbuka pada q.. dan aq ingin dia seperti itu.. tetap terbuka, open mind with me and always share his happiness and sadness,.
--->Aq ingin selalu membuat dia semangat, menguatkan dia saat hati dan pikiran nya goyah, menenangkan dia saat dia marah dan sedih.
Bagi q : meski perasaan q tidak terbalaskan, tapi itu bisa membuat q bahagia, siapa sih yang ga suka orang yang disayangi itu tersenyum dan bahagia. meski dia mungkin akan bersama orang lain. q cukup lega (sekaligus miris ya.. hehehehe.. ) asal dia bahagia lah... hehehe...
-----> *^^* meski q hanya berdiri disampingnya hanya untuk sementara, asalkan aq bisa melihat nya bahagia, dan tawa nya.. dn dia berlari di sisi cewe lain dan dia tersenyum kenapa tidak?? q harus melepaskannya. merelakan dia disamping orang lain. keliatannya miris banget ya... wakakakaka.. tp no problemo lah....hahahaha.. aq ga mau jadi cewe egois.. tp harus jadi cewe yang kuat dan lebih dewasa meski yaa.. q akui lah.. q masih punya ego yang kuat.. meski umur masih muda.. ga boleh kayak anak kecil.
Setiap orang punya sisi kekanak-kanakan. Dari anak kecil ( pasti nya ) sampai kakek nenek, jd jgn pernah menghakimi seseorang dengan sifat kekanak-kanakan. Tapi bimbing mereka jadi dewasa. (tp kalau yang di bimbing ga mau maju, ya udah itu jalan dia lah.. hahahaha) begitu sebalik nya setiap orang memiliki sifat kedewasaan an nya sendiri2. mulai anak-anak (nah tuh.....) sampai sesepuh.. hehehe.. kok jd melenceng topik na...
back to my note curahatan hati myang ga penting ini. ( ciakakakaka... )
pokok na ini ajah dech ini na..
tell me
And I'll do my best to make it better
Yes, I'll do my best to make the tears all go away
Just tell me where it hurts
And I love you with a love so tender
Oh, and if you let me stay
I'll love all of the hurt away
semangat...... tersenyum meski hati ini miris diiris2 dech.. hahahahaha....^^v
thanks ya semua na dah baca2 isi curhatan q yang panjang n lebar samapai ngantuk ketiduran.. hahahaha.. see u....
Selasa, 19 Januari 2010
love in universal means
de javu
Memberikan sejuta rasa dlm jiwa.
Bergelung dlm tarian ombak.
Melebur bersama dingin nya laut q.
Menyentuh dasar nya.
Menikmati stiap kehangatan dlm dingin nya.
Melihat keindahan nya dlm beku nya.
Meski menahan kelu dan tangis ku.
Bagai angin yg menyapamu dlm lembut nya.
Menembus ruang waktu mu.
Menerawang dlm nya.
Membentang kedua tangan q.
Menangkap sinarnya.
Trasa bagai sejuk nya embun pagi.
Jatuh dlm pelukan.
Dlm sunyi.
Angin menyampaikan pesan senyum q.
Serapuh lembut belaian nya.
Memejam mata sejenak.
Menumpulkan puing2 nya.
Satu demi satu merangkai kembali.
Smua kehangatan yg pernah ada dibalik gelap.
Menelusuri lorong.
Ingin menangkap, memeluk erat belaian lembut yg pernah ada.
Mengisi ruang yg berdebu menunggu pencuri kunci waktu.
Siapa yg ingin menoreh warna2 dlm nya?
Smua hanyalah kepingan serbuk emas yg lapuk.
Ku tabur menghiasi hilir.
Angin mengoda q.
Menghatar serbuk memori yg pernah ada.
Menetes kan air mata q dlm telaga bening mu.
Mengalir terhanyut dlm senyum q.
Memandang dan belari meninggalkan kesedihan melalui lilin2 kecil q.
Tangis dan tawa q. Melambangkan sejuta arti.
Begitu jg milikmu.
Menoreh sejuta kisah dalam buku q.
my little business...
Hi my beloved sista...
liat2 barang2 baru yuk di D.I.X.I.E wynne Store..
q khusus jual asesoris.
banyak barang baru
ayo buruan....
be unique.. be beauty and interest with handycraft.
happy shopping
http://www.facebook.com/profile.php?ref=profile&id=100000612552606#/profile.php?ref=profile&id=100000612552606
nama album :hot stuff
http://www.facebook.com/photos.php?&id=100000612552606&s=6&hash=fc4c8642f638834874155397fef4f7d5#/album.php?aid=1560&id=100000612552606&op=6
nama album : special stuff
http://www.facebook.com/album.php?aid=1562&id=100000612552606&op=6
nama album : hair accessories
http://www.facebook.com/album.php?aid=1549&id=100000612552606
nama album : really limited edition (zodiak earring)
http://www.facebook.com/photos.php?&id=100000612552606&s=6&hash=fc4c8642f638834874155397fef4f7d5#/album.php?aid=1561&id=100000612552606&op=6
nama album : BB ( case hp BB )
http://www.facebook.com/album.php?aid=1573&id=100000612552606
sms :085732103359 ato klo sms na agak eror ato no respon jangan malu2 untuk send message q aja Dixie Wynnestore
thanks sista..
check this out.. just one.. grab it fast... new arrival... limited.. :)
http://www.facebook.com/profile.php?ref=profile&id=100000612552606#/photo.php?pid=36422&id=100000612552606
say,... q ada promo nich... :D
ayo2.. dapetin diskon 15% setiap pembelian stuff dixie all album ( kecuali album BB ya.. jgnlupa di order juga yg itu.. :D) setiap pembelian senilai 150rb ,dapetin free ongkir seluruh indonesia setiap pembelian senilai 200rb keatas( keciualai album BB )... grab it fast.... ( term and condition via PM ya )
jgn kecewa untuk pembelian senilai 75.000 - 149.000.. dapetin diskon 5%.. :) ( term n condition via PM yach..)
Senin, 18 Januari 2010
my pray
please open up my eyes, dear Lord
that i might clearly see.
Help me stand for what is right, bring out the best in me.
Help me, Lord.
To just say 'no' when temptation comes my way, that i might keep my body clean.
When my teenage years are over, i know that i will see that life is lived.
It's very best with you walking next to me.
Langganan:
Postingan (Atom)